Jalan-jalan ke mana jika hanya punya waktu setengah hari di Kuala Lumpur?
Aku juga tidak tahu ke mana tempat terbaiknya. Karena itu aku sekadar menuruti kata hati saja. Jalan kaki dari pusat kota ke kota tua Kuala Lumpur pada hari terakhir di Kuala Lumpur akhir Mei lalu.Mimpi Indah Wisata Solaria
Jika dikelola dengan baik plus dipromosikan dengan bagus, Pelabuhan Sedayulawas akan jadi tempat wisata baru selain Wisata Bahari Lamongan (WBL).
Tempat ini punya potensi dikembangkan jadi tempat wisata menarik. Ada pelabuhan kecil, yang meski tak seramai pelabuhan besar di Tanjung Perak Surabaya apalagi Tanjung Priuk Jakarta, namun terlihat selalu berdenyut tiap kali aku ke sana. Di pelabuhan ini ada ratusan perahu nelayan dan puluhan kapal antarpulau.Emmerich Setelah 70 Tahun Kehancuran
Pada masa Perang Dunia II, Emmerich am Rein luluh lantak karena pengeboman. Kini, kota di pinggiran Jerman itu tetap menawan.
Menghabiskan sisa satu hari sebelum meninggalkan Belanda, aku memutuskan berkunjung ke Emmerich am Rein, kota kecil dekat perbatasan Belanda dan Jerman. Aku memilih kota di distrik Cleves, Provinsi Dusseldorf ini dengan pertimbangan dekatnya lokasi, mepetnya waktu, murahnya biaya.
Aksen “a” Para Penunggang Kuda
Ini aku alami pula ketika di Bromo, Probolinggo. Pembicaraan sesama penunggang kuda yang memandu perjalanan ke puncak Bromo terdengar asing bagiku. Padahal mereka semua berbincang dalam bahasa Jawa, bahasa yang aku akrabi bahkan sejak aku belum lahir.
Semburat Jingga dari Atas Awan
Tebalnya kabut itu sudah terasa sejak aku meninggalkan penginapan di Cemorolawang, Probolinggo, di kawasan Bromo. Kabut itu bercampur dengan asap yang keluar dari mulutku tiap kali menghembuskan nafas.