
“Aku tak percaya dia, Ton.
Kamu ingin (masih) tahu tentang apa yang terjadi? Aku menunggunya. Kami bicara. Dia paksa aku untuk ikut dengan dia. Seperti biasa. Biar lebih leluasa menganiaya. Aku tidak diperbolehkannya memanggillmu.
Maka, menulislah untuk berbagi. Agar ceritamu abadi.
Kresek. Kresek. Kresek. Bret. Bret. Bret. Mati!
Sepeda motor yang sudah terdengar kelelahan itu pun akhirnya mati ketika kami hendak pulang petang itu. Sejak berangkat, dia memang sudah memberikan tanda-tanda. Mesinnya ribut saat baru sekitar setengah jam perjalanan.
Let’s Connect!