Ironi Popularitas yang Tiada Batas

3 , , , Permalink 0

“Masalahnya, aku tak bisa membohongi kalian.”

Maka, penulis surat wasiat itu, Kurt Cobain, pun memilih bunuh diri. Dia menembak dirinya sendiri pada 5 April 1994 silam. Di samping mayatnya yang kaku, Kobain meninggalkan catatan bunuh diri yang dia tulis dengan tangan.

The fact is, I can’t fool you, any of you. It simply isn’t fair to you, or to me. The worst crime can think of would be to pull people off by faking it, pretending as if I’m having one 100% fun.”

Begitu salah satu bagian dari catatan Cobain menjelang bunuh diri. Catatan ini kemudian jadi pembuka kotak pandora betapa sepi hidup salah satu musisi paling berpengaruh pada awal 1990-an ini.

Continue Reading…

Hiperkonsumerisme, Hiperteks, Hipermedia

7 , Permalink 0

Akhirnya, aku menemukan lagi tulisan reflektif dengan bahasa ringan ala Bre Redana. Pemikir dan penulis kajian kebudayaan (cultural studies) ini orang yang meracuniku lewat tulisan-tulisannya tentang gaya hidup sejak 10 tahun lalu. Selalu nyentil dengan bahasa ringan.

Begitu pula tulisannya kali ini di Kompas. Aku tahu tentang tulisan ini malah dari Bunda pas lagi ngobrol santai. Maka, tulisan ini pun aku salin dan tempel di blog ini. Semata buat mengingatkan diri meski pada beberapa hal aku rasa kurang tepat dan aku tak setuju dengannya.

Tulisan ini ada di edisi cetak namun aku temukan pula di Kompas Tekno. Selamat membaca dan berefleksi ria.

Continue Reading…

Bagi Industri, Nyepi Adalah Komoditi

9 , , , Permalink 0

Free Beer for Serene Nyepi

Spanduk di depan Circle K Jalan Letda Made Putra Denpasar menarik perhatian kami, Sabtu akhir pekan lalu. Saat itu aku, Bunda, dan Bani sedang melintas di depannya. Spanduk itu mempromosikan bonus satu botol untuk setiap pembelian satu kardus bir Bintang. Dia menarik  perhatian kami karena menggunakan Nyepi sebagai momentum untuk promosi.

“Happy serene Nyepi celebration with Circle K, buy one cartoon get one bottle,” tulis Circle K di spanduk dan poster tersebut.

Continue Reading…