Komunikasi dalam Islam yang Toleran

1 , , , Permalink 0

Ketika kekerasan atas nama agama kian akrab, tulisan ini sangat relevan.

Sebab, aku masih yakin bahwa Islam yang aku kenal tidaklah diwakili orang-orang berteriak Allahu Akbar sambil membunuh orang meski berbeda keyakinan. Karena itu, tulisan Syafiq Basri Assegaff, Dosen Ilmu Komunikasi dan Peneliti di Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Universitas Paramadina, di Kompas ini sangat penting untuk disimpan dan disebarluaskan.

Continue Reading…

Lagi-lagi Perempuan jadi Kambing Hitam

5 , , , , Permalink 0

Kenapa sih harus perempuan yang selalu dijadikan kambing hitam?

Pertanyaan itu langsung muncul di pikiranku setelah ngobrol dengan pembina, sekaligus penari, sendratari di Pesta Kesenian Bali (PKB) pagi tadi. Sendratari selama sekitar satu jam itu menceritakan dua bersaudara laki-laki, yang pada awalnya akur tapi kemudian berantem gara-gara merebutkan perempuan cantik.

Continue Reading…

Bagi Industri, Nyepi Adalah Komoditi

9 , , , Permalink 0

Free Beer for Serene Nyepi

Spanduk di depan Circle K Jalan Letda Made Putra Denpasar menarik perhatian kami, Sabtu akhir pekan lalu. Saat itu aku, Bunda, dan Bani sedang melintas di depannya. Spanduk itu mempromosikan bonus satu botol untuk setiap pembelian satu kardus bir Bintang. Dia menarik  perhatian kami karena menggunakan Nyepi sebagai momentum untuk promosi.

“Happy serene Nyepi celebration with Circle K, buy one cartoon get one bottle,” tulis Circle K di spanduk dan poster tersebut.

Continue Reading…

Bersembahyang Sambil Jalan-jalan ke Menjangan

2 , , , , Permalink 0

Pulau Menjangan

Seekor menjangan berdiri di pasir menyambut kami ketika baru berlabuh di dermaga selatan Pulau Menjangan Rabu (14/10) kemarin. Hewan seukuran anjing besar itu sepertinya masih muda. Sebab selain wajahnya yang masih imut-imut juga karena dia belum bertanduk sama sekali.

Menjangan itu berdiri di atas pasir putih. Dia sesekali melihat ke arah kami. Dia terlihat mencari air untuk minum karena berkali-kali memasukkan mulutnya ke air laut. Hewan pemakan rumput itu terlihat agak aneh di antara pasir, karang, dan air membiru di pulau yang sedang kering kerontang karena enam bulan tanpa hujan tersebut.

Continue Reading…

Belajar Keragaman dari Keluarga Braiden

Prince William Tall Ship

Bulan Oktober selalu mengingatkanku pada Daniel Braden, pemuda asal London, Inggris. Kami tidak pernah bertemu secara fisik. Aku hanya membaca namanya di monumen Bom Bali di jalan Legian Kuta. Braden adalah salah satu dari 202 korban peledakan bom di Bali pada 12 Oktober 2002 lalu.

Namun kematian Braden melahirkan semangat baru bagi pacarnya, Jun Hirst, tentang perlunya membuat dialog lintas budaya antar-remaja. Menurut Jun, yang juga lahir dari keragaman Jepang – Inggris, peledakan bom di Kuta lahir dari fanatisme pada identitas diri dan kebencian pada identitas orang lain.

Continue Reading…

Belajar Islam Saat Odalan

17 , , , , Permalink 0

Sembahyang saat Odalan di Bali

Menjadi menantu orang Hindu Bali membuat saya juga harus bertoleransi pada upacara-upacara yang diadakan keluarga. Bukan hanya keluarga kecil seperti mertua atau saudara ipar tapi juga keluarga besar. Salah satu ciri khas Bali kan karena kuatnya ikatan di antara keluarga besar terutama saat upacara agama.

Saya tidak terlalu sering ikut upacara seperti pawiwahan (pernikahan), mepandes (potong gigi), atau odalan (perayaan enam bulanan pura keluarga atau desa). Biasanya sih alasannya karena sok sibuk atau karena memang agak malas juga. Bayangkan saja kalau odalan itu diadakan tiap enam bulan sekali di masing-masing keluarga. Kalau ada enam saudara yang mengadakan odalan, berarti bisa tiap bulan saya ikut upcara.

Continue Reading…

Suara Mengaji di Cafe Senggigi

2 , , , , Permalink 0

Berkunjung ke Senggigi, kawasan wisata paling tersohor di Lombok, pada bulan Puasa ternyata memiliki keunikan tersendiri. Suara orang tadarus di antara dentuman musik cafe atau lalu lalang orang usai tarawih di depan turis-turis menenggak bir jadi hal lumrah. Bagiku, kebersamaan dua sisi yang sering kali diposisikan berseberangan itu, adalah hal unik.

Kenikmatan duniawi, yang bagi sebagian orang adalah terlarang, nyatanya bisa berdampingan dengan kenikmatan rohani, yang bagi sebagian orang lain adalah ilusi.

Continue Reading…

Sekilas Mengenal Hindu Tengger

3 , , , , Permalink 0

Setiap perjalanan adalah upaya untuk berdialog tentang sebuah kebudayaan. Begitu pula perjalanan sepanjang lautan pasir menuju Gunung Bromo. Suko, pemuda 23 tahun yang sudah jadi pemandu kuda selama tujuh tahun, bisa menjadi teman perjalanan sekaligus pemandu yang menyenangkan. Dia fasih menjelaskan tiap hal yang aku tanyakan tentang kebudayaan masyarakat setempat.

Salah satu yang membuatku tertarik ke Bromo, Probolinggo adalah para penunggang kuda dan lautan pasirnya. Maka begitu sampai di Cemorolawang, salah satu desa gerbang menuju Gunung Bromo, aku langsung cari kuda untuk menuju Bromo.

Continue Reading…

Teroris Itu Sudah Keluar dari Ajaran Agama!

11 , , Permalink 0

Persis seminggu setelah ledakan bom di JW Marriott dan Ritz Carlton, aku mendapat email berisi Surat Terbuka ini.

Aku tidak pernah mendengar nama pemimpin dan lembaga yang mengeluarkan Surat Terbuka ini sebelumnya. Tapi tidak masalah. Toh kata Ali bin Abi Thalib, dengarkanlah perkataannya, bukan lihat siapa yang bersuara. Aku haqqul yakin sepakat dengan isi surat ini. Islam sering kali dibajak untuk membenarkan tindak kekerasan, termasuk oleh para teroris. Parahnya lagi banyak yang malah bersimpati pada para pembajak itu ketika agama ini dicemarkan. Maka, kaum moderat harus bersuara.

Pemuatan Surat Terbuka ini merupakan dukungan terhadap suara-suara moderat di negeri ini.

Continue Reading…