Perjalanan ke negara lain memang kadang membuat sentimentil.
Begitu pula dengan kunjungan ke Bosnia Herzegovina kali ini. Semakin aku mengenal negara ini, meski hanya seminggu, rasanya semakin bersyukur punya negara bangsa seperti Indonesia.
Maka, menulislah untuk berbagi. Agar ceritamu abadi.
Sejarah Bosnia adalah cerita panjang penaklukan.
Secara geopolitik, negara ini menjadi medan pertempuran berbagai kepentingan ideologi dan politik selama ratusan tahun. Bosnia Herzegovina berada di titik persimpangan Eropa selatan dan tenggara. Negara lain pernah menguasainya termasuk Kekaisaran Ottoman, Hungaria, dan Yugoslavia.
Secara fisik, Bosnia Herzegovina ini indah sekali.
Keindahan itu bisa terlihat, antara lain, dari lansekap Sarajevo, ibu kota negara seluas 51.000 km persegi ini. Sarajevo berada di ketinggian sekitar 500 meter. Kota ini dikelilingi pegunungan Dinaric sehingga lebih mirip lembah. Sungai Miljacka membelahnya dengan air jernih yang mengalir tanpa henti.
Firasatku sudah tidak enak karena waktu keberangkatan molor.
Menurut jadwal, penerbangan dari Jakarta ke Istanbul itu seharusnya pukul 21.05 WIB. Kami akan tiba di Istanbul, berdasarkan informasi di tiket, pukul 05.00 waktu setempat. Lalu, aku akan melanjutkan penerbangan dari Istanbul, Turki ke Sarajevo, Bosnia pukul 07.30.