Menjadikan Bali sebagai Penghubung ke Timur

0 , , Permalink 0

Ada yang berbeda dari perjalanan ke Flores pekan lalu.

Kali ini aku bisa ke Flores dengan Garuda Indonesia. Penting ya? Ya iyalah. Penting banget.

Pertama karena jadi makin banyak pilihan penerbangan. Biasanya, tiap kali ke sana pilihan yang ada antara lain Trans Nusa atau Wings Air. Tak soal sih terbang dengan mereka. Cuma sering kali banyak tak enaknya. Misal, jadwal berubah sesuka mereka atau pelayanan ala kadarnya.

Kali ini, syukurnya Garuda berbeda. Selain pesawat lebih baik, pelayanan juga lebih ramah. Semoga saja bukan karena sebagian besar penumpangnya bule.

Nah itu dia yang kedua. Pembukaan penerbangan Garuda ke Flores ternyata memang seiring makin banyaknya turis asing ke Flores. Setidaknya begitu yang terlihat dalam pesawat yang aku naiki pekan lalu.

Penerbangan dari Denpasar ke Labuan Bajo, hampir seluruhnya bule. Hanya sekitar lima orang lokal, termasuk aku dalam pesawat berkapasitas 70 kursi itu.

Makin banyaknya kunjungan turis asing, semoga pertanda baik pula bagi masa depan Flores. Pulau ini cantik banget. Dari ujung ke ujung, masih saja selalu mempesona tiap aku ke sini, hampir tiap tahun.

Dengan pesona cantiknya itu, Flores seharusnya bisa jadi tempat tujuan jalan-jalan lain tak hanya Bali. Menariknya, hal tersebut tidak akan merugikan Bali sama sekali. Justru menguntungkan.

Pengembangan pariwisata ke arah timur, terutama Lombok, Sumba, Flores, dan sekitarnya tetap akan menguntungkan bagi Bali.

Itulah hal menyenangkan ketiga, Bali seharusnya bisa jadi penghubung ke arah Indonesia bagian timur. Hingga saat ini, Bali masih menjadi daerah wisata dengan infrastruktur paling siap, terutama dari sisi transportasi udara. Bali bisa menjadi semacam Singapura di kawasan Asia Tenggara, kecil tapi sangat berperan penting.

Semua penerbangan dari luar negeri, misalnya Asia, Eropa, dan Australia bisa langsung ke Bali. Turis-turis tentu akan singgah di Bali tapi kemudian disebar ke daerah lain. Dengan begitu, turis tidak akan tumplek blek di Bali yang kian padat.

Ibaratnya begini. Bali ini serupa gula. Pemanisnya adalah pariwisata. Biar semut-semut bisa terbagi, maka pemanisnya juga perlu disebar. Tak hanya di Bali tapi juga daerah-daerah sekitarnya. Flores, menurutku, sangat potensial menjadi penarik semut lainnya.

Tak hanya karena alamnya yang cantik, dengan pantai dan bukit-bukitnya, tapi juga budaya. Tradisi di sini masih terjaga. Budayanya juga unik dan khas.

Jadi, semoga bertambahnya penerbangan dan turis ke Flores akan membuat pulau ini makin makmur. Cuma harus hati-hati, biar pariwisata tidak malah membuat pulau ini makin dieksploitasi seperti Bali. Flores sebaiknya berkaca pada Bali.

No Comments Yet.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *