Salak, Biar Jelek Asal Keren

1 Permalink 0

Meski jelek tampilannya, buah salak ternyata membanggakan. Sebab, buah berkulit kasar ini ternyata merupakan hal baru bagi banyak orang asing. Ini pengalaman baru bagiku ketika makan malam di Restoran Legong Sanur dengan peserta International Editor Meeting.

Usai makan malam kemarin, kami mendapat makan penutup yang tidak terlalu menarik bagiku: buah. Ada nanas, pepaya, semangka, dan salak. Beda dengan buah lain yang sudah dikupas, salak justru disajikan lengkap dengan kulitnya yang mirip kulit ular itu.

Begitu lihat buah tersebut, Mundie, yang asli Kanada langsung berteriak kegirangan. “Saya suka buah ini. Tapi apa ya namanya,” tanya editor dari majalah pusat di Belanda itu.

Peserta lain dari Brazil, Senegal, Peru, India, bahkan Cina pun pada bertanya buah apa itu.

Karena aku tidak tahu bahasa Inggrisnya, aku tanya saja ke pelayan. Eh, pelayan yang aku tanya juga ternyata tidak tahu namanya salak dalam bahasa Inggris. Baru kemudian pelayan lain bilang. Ternyata salak dalam bahasa Inggris disebut snake fruit. Mungkin ya karena kulitnya yang mirip kuli ular itu tadi.

Nama latin buah salak adalah Salaca edulis Reinw. Dan, sepertinya buah yang aku makan malam itu adalah salak pondoh. Rasanya krius-krius. Renyah. Manis. Semua peserta yang semula ragu-ragu memakannya, karena baru pertama kali makan salak, pun ternyata pada memuji rasa buah ini.

Salak, yang biasanya aku abaikan saja, ternyata malam itu jadi istimewa..

1 Comment
  • uzii
    January 19, 2009

    hihihi, salak memang enyakk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *