Kamu Mau Data Pribadimu Dijual Tanpa Kamu Tahu?

1 , , Permalink 0

Arus seolah sedang berbalik ke Facebook.

Setelah selama ini menikmati kekayaan melimpah ruah dari data yang dibuat penggunanya, raksasa digital itu sekarang digugat di mana-mana.

Pemicu terakhir adalah penjualan data pribadi pengguna Facebook oleh pihak ketiga yaitu Cambridge Analytica, konsultan politik yang bekerja untuk Donald Dtrump. Di dalamnya termasuk sekitar 1 juta pengguna dari Indonesia.

Mark Zuckerberg tentu saja harus bertanggung jawab terhadap skandal pembocoran data pribadi ini. Karena itu, mari berkirim surat cinta sebagaimana ajakan SAFEnet di bawah ini.

To: Facebook
Subject: Open Letter to Mark Zuckerberg

10 April 2018

Dear Mark,

Kami telah mengikuti perkembangan terakhir terkait penyalahgunaan data Facebook oleh pihak ketiga yaitu konsultan politik Cambridge Analytica. Kami menyimak dan memahami bahwa data 1.096.666 pengguna aplikasi ini dari Indonesia dan 1.175.870 data pengguna dari Filipina termasuk yang digunakan untuk kepentingan politik kubu Donald Trump pada pemilihan umum di Amerika Serikat. Lihat tautan berikut.

Kami juga mengikuti informasi terkait peran Facebook menjadi penyebaran informasi yang membakar kebencian terhadap etnis minoritas Rohingya di Myanmar sehingga mengakibatkan 6.700 orang terbunuh dan 645.000 orang mengungsi ke Bangladesh. Lihat di The Conversation.

Bagi warga Indonesia, Facebook telah menjadi media bagi warga untuk berbagi, tidak hanya hal-hal personal, tetapi juga menjadi ruang diskusi terbuka dan menyehatkan, sesuatu yang kami bisa nikmati leluasa setelah Reformasi 1998. Dengan lebih dari 130 juta pengguna internet di Indonesia hingga Januari 2018, kami tidak memungkiri bahwa Facebook telah menjadi media bagi masyarakat agar bisa secara partisipatif terlibat dalam proses mewujudkan demokrasi yang lebih baik di negara kami.

Meskipun demikian, kami juga tidak menutup mata bahwa sama seperti di Myanmar, Facebook di Indonesia juga menjadi tempat favorit tersebarnya informasi-informasi palsu dan ujaran kebencian sehingga memberi ruang juga bagi ancaman-ancaman demokrasi.

Kami memindai dari dekat bagaimana Facebook juga menjadi ruang bagi para pelaku persekusi dan penyebar kebencian atas nama politik maupun agama untuk merampas hak-hak orang lain untuk berekspresi, terutama mereka yang berasal dari kelompok minoritas dan terpinggirkan. Lihat catatan SAFEnet.

Mempertimbangkan situasi-situasi terkini seperti di atas, kami meminta Mark sebagai CEO Facebook agar melaksanakan tiga hal berikut ini.

Pertama, Facebook harus menjamin keamanan data-data pribadi pengguna dan tidak memberikannya kepada pihak ketiga untuk mencegah penyalahgunaan yang bisa berujung pada keuntungan politik dan ekonomi pihak tertentu.

Kedua, Facebook harus segera melakukan audit terkait penggunaan data pribadi oleh pihak ketiga, sebagaimana terjadi oleh Cambridge Analytica dan aplikasi sejenis lainnya, dan melaporkan hasil audit tersebut secara terbuka kepada publik.

Ketiga, Facebook harus menerapkan mekanisme perlindungan data lebih ketat agar Facebook tidak menjadi ruang untuk menyebarkan kebencian maupun merampas hak asasi manusia lain (persekusi).

Jika Anda memiliki perhatian yang sama, Silakan ikut tanda tangan.

1 Comment
  • luhde
    April 29, 2018

    halo, pertamax

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *