Perempuan itu membuka pakaiannya satu per satu.
Jilbab, baju, celana, lalu terakhir dia hanya mengenakan kutang dan celana dalam. Perempuan itu sedang berada di kamar tertutup sebuah hotel di Jenewa, Swiss.Jadi, Apakah Tuhan Bisa Berbahasa Inggris?
Setelah proses selama sekitar enam bulan, buku ini pun terbit juga.
Jeff menjadi sukarelawan di Tajikistan. Nina di Bangladesh. Rini di Guyana, Amerika Latin. Masing-masing bekerja membantu komunitas lokal selama di sana. Misalnya Jeff dengan para perajin. Nina membantu komunitas Suku Asli. Rini membantu warga desa.
Mengupas Jurnalisme Warga Meski Tak Tuntas
Referensi tentang jurnalisme warga di Indonesia masih langka.
Citizen Journalism: Pandangan, Pemahaman, dan Pengalaman adalah buku kedua tentang tema jurnalisme warga di Indonesia yang aku baca. Penulis buku ini Pepih Nugraha,
Gaulnya Sejarah Bali di Mata ABG
Kata pertama ketika mendapat buku ini adalah, “Gila!”
Kerennya lagi, Nilam ini bukan orang Bali ataupun Hindu. Dia juga tidak tinggal di Bali. Tapi, ternyata dia bisa menuliskan tentang hal amat penting bagi orang-orang Hindu di Bali, jejak sejarah pura-pura di sepanjang Sungai Pakerisan, Bali.
Kumpulan Pengalaman Jurnalisme Warga
Di tengah langkanya referensi tentang jurnalisme warga, buku ini serasa pelepas dahaga.
A9ama, Menyigi Misteri Penyampai Informasi
Media massa itu semata memberitakan apa yang ingin mereka sampaikan.
Mari Memproduksi Informasi Sendiri
Media massa yang disebut sebagai media mainstream (media arus utama) kurang memberi tempat bagi kelompok-kelompok marjinal. Lihatlah TV, maka kita lebih sering melihat wajah-wajah penguasa modal politik, ekonomi, maupun sosial. Bacalah koran maka nama-nama sama juga yang kita temukan. Kelompok-kelompok yang tak punya cukup modal hanya diposisikan sebagai konsumen media, bukan produsen, atau setidaknya dilibatkan.
Let’s Connect!