Pagi ini aku bangun kepupungan.
Dalam bahasa Indonesia, kepupungan itu semacam kaget dan agak panik. Antara otak dan nyawa belum sepenuhnya sinkron untuk menggerakkan tubuh.
Kepupungan pagi ini gara-gara ada notifikasi terbaru tentang Gunung Agung. Secara refleks, otak langsung memikirkan hal terburuk: apakah sudah meletus?
Untungnya tidak.
Gunung berapi tertinggi di Bali itu masih dengan status tertinggi saat ini: AWAS. Notifikasi terbaru itu yang menyampaikannya.
Dua minggu terakhir, Gunung Agung memang meningkat statusnya. Cepat sekali status gunung berapi teringgi di Bali ini berubah dari Normal, Waspada, Siaga, lalu berubah menjadi level tertinggi status sebuah gunung berapi, Awas.
Aku ikut memantau perkembangan gunung. Tidak hanya dengan ke lapangan untuk liputan tetapi juga lewat berbagi saluran informasi.
Salah satunya aplikasi MAGMA yang pagi ini membuatku kepupungan.
Cepatnya kenaikan status Gunung Agung sejalan pula dengan cepatnya kabar tentang gunung itu tersebar. Ada yang bohong. Ada kabar kabur. Ada pula yang benar.
Ini zaman di mana setiap orang menjadi pencerita. Zaman di mana orang-orang berlomba menjadi yang pertama tanpa pernah kita tahu dari mana dia mendapat berita. Zaman di mana setiap orang menjadi ahli dalam hal apa saja.
Karena itu sangat penting untuk mendapatkan informasi langsung dari sumber resmi. Aplikasi semacam MAGMA di ponsel pintar hanya salah satunya. Untuk keperluan pekerjaan memantau dan meliput Gunung Agung, aplikasi ini sangat bisa aku andalkan.
Berikut adalah beberapa saluran informasi resmi dan cepat terkait dengan status Gunung Agung saat ini.
MAGMA Indonesia
Saluran informasi ini berupa aplikasi di ponsel pintar. Untuk menggunakannya, kita harus memasang (instal) dulu di ponsel. Aplikasinya tersedia di Google PlayStore. Gratis.
Menurutku, inilah saluran informasi paling keren di antara saluran informasi lain. Format aplikasi membuatnya mudah digunakan di ponsel. Informasi juga datang dengan adanya fitur notifikasi. Jadi, begitu ada informasi terbaru, dia langsung mengabarkan kepada pengguna.
Fitur-fitur informasi aplikasi ini sangat lengkap bagi orang awam tentang gunung berapi seperti aku. Ada informasi terbaru status gunungapi di seluruh Indonesia, peringatan dini terkait status gunung berapi untuk penerbangan (VONA), bahkan siaran pers.
Pengembang dan pengelola aplikasi ini adalah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), lembaga yang bertanggung jawab memberikan informasi terkait gunungapi. Jadi, informasinya langsung dari para ahli dan layak dipercaya.
Jika ingin informasi lebih panjang, tinggal kunjungi website resmi MAGMA Indonesia meskipun informasi secara umum sudah tersedia juga di aplikasinya.
Badan Geologi
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan lembaga yang melaksanakan penelitian, penyelidikan, perekayasaan dan pelayanan di bidang vulkanologi dan mitigasi bencana geologi. Begitu sih tulisan mereka dalam profilnya.
Singkatnya, lembaga ini yang saat ini berhak menentukan status Gunung Agung. Merekalah yang melakukan pemantauan Gunung Agung selama 24 jam dan 7 hari termasuk dari Pos Pengamatan di Rendang, Karangasem.
Hasil pengamatan mereka sebarluaskan ke lembaga-lembaga terkait, termasuk kepada publik. Begitu pula terkait dengan peningkatan status Gunung Agung dari Siaga menjadi Awas.
Bagusnya situs ini karena memuat dengan lebih detail mulai dari pengamatan visual, instrumental, evaluasi, potensi bencana, dan rekomendasi. Ilustrasi hasil pemantauan dan pemodelan erupsi bisa memperkaya informasi untuk mitigasi.
Kabar Penanggulangan Bencana
Peningkatan status Gunung Agung menjadi Awas diikuti dengan banjirnya pengungsi ke berbagai daerah di Bali. Status Awas adalah bencana meskipun belum terjadi erupsi.
Lembaga yang bertanggungjawab dalam pengelolaan bencana tersebut adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Mereka sebenarnya punya lembaga sejenis di daerah yaitu Badan Pengelolaan Bencana Daerah (BPBD) Bali dan BPBD Karangasem. Namun, dalam situasi saat ini, semua informasi lebih banyak diproduksi dan disebarluaskan oleh BNPB.
BNPB bahkan punya halaman khusus untuk memperbarui kabar tentang Gunung Agung.
Informasi dalam situs ini terutama soal penanganan pengungsi. Tiap enam jam sekali ada pembaruan jumlah pengungsi dan lokasi pengungsian. Ada laporan aktivitas Gunung Agung yang bersumber dari PVMBG dan infografis tentang gunung berapi maupun persiapan menghadapinya.
Situs BNPB sangat berguna dalam hal persiapan dan penanganan bencana. Selain dari website, BNPB juga aktif memperbarui informasi melalui Twitter dan halaman Facebook mereka.
Twitter Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, juga sangat rajin memberikan informasi terbaru. Di grup WhatsApp Wartawan Peduli Bencana (Wapena) Bali, Sutopo ini berjasa besar dengan rajin memberi dan membagi informasi.
Di luar saluran-saluran informasi dari pusat tersebut, ada pula beberapa saluran informasi yang dikelola dari daerah, seperti halaman Pusdalops Bali dan Humas Karangasem di Facebook. Meskipun isinya cuma salin tempel dari BNPB, dua halaman tersebut bisa memperluas informasi tentang bencana Gunung Agung saat ini.
Leave a Reply