Madu di Gunung, Garam di Kota

Ada dua oleh-oleh yang bisa dibawa sepulang dari Kefamenanu, Timor Tengah Utara (TTU) di Nusa Tenggara Timur, madu dan garam. Keduanya dijual di tepi jalan. Harganya juga murah meriah.

Oya, tapi sebelum dilanjut, aku juga baru tahu. Sebenarnya ada oleh-oleh yang lebih menarik dari sekadar madu dan garam. Oleh-olehnya berupa aneka rupa kerajinan lokal yang dijual tak jauh dari pasar terbesar di Kefa. Sayangnya aku baru tahu ketika sudah meninggalkan kota itu. Jadi aku cuma bisa bawa madu sebagai oleh-oleh.

Continue Reading…

Semuanya Susah: Makan, Listrik, dan Bensin

Salah satu bagian menarik dari perjalanan ke sebuah tempat adalah menikmati makanan setempat. Begitu pula dalam perjalanan ke Timor Tengah Utara (TTU), kabupaten di Nusa Tenggara Timur ini. Sayangnya, aku harus kecewa karena tak menemukan makanan khas tersebut.

Cara paling gampang mencari makanan khas itu, tentu saja, adalah warung. Tapi tak ada sama sekali warung yang menjual makanan khas. Sepanjang perjalanan dari Kupang ke Kefamenanu, ibukota Kabupaten TTU, aku sudah terus bertanya ke sopir yang menjemputku. Begitu pula pada orang-orang yang aku temui pas di Kefa. Jawabannya sama: tidak ada warung yang menjual masakan khas Kefa.

Continue Reading…

Kini Petani yang Memegang Kendali

Petani TTU

Pelajaran menarik dari liputan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur 4-6 Desember lalu adalah tentang bagaimana petani membalik posisi mereka. Dari yang semula tergantung pada tengkulak dan dicurangi pembeli kini mereka yang memegang kendali atas politik dan ekonomi.

Semua kekuatan itu diperoleh setelah mereka sadar bahwa kekuatan-kekuatan mereka terlalu kecil kalau melawan dengan jalan masing-masing. Maka mereka pun memadukan kekuatan-kekuatan kecil itu jadi satu kekuatan bersama, organisasi petani.

Continue Reading…