Untuk penulisan tentang indikator kinerja pemerintah daerah, aku terhubung dengan laman (website) Local Governance Support Program (LGSP). Program dari USAID, lembaga donor dari Amerika Serikat ini, bertujuan untuk mendukung pemerintah daerah agar lebih terbuka, demokratis, dan partisipatif. Dari website ini pula aku memperoleh referensi menarik tentang bagaimana mengukur kinerja pemerintah daerah.
LGSP memberikan dua negara lain sebagai perbandingan untuk mengukur kinerja, Amerika Serikat dan India. Membandingkan AS, sang adidaya yang jadi acuan banyak negara dengan Indonesia mungkin terlalu jauh. Tapi tak ada salahnya berkaca dari sana. Salah satunya adalah tentang bagaimana website menjadi alat efektif untuk memantau kinerja lembaga negara, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Hal paling menarik bagiku adalah tentang bagaimana website tersebut menjadi salah satu alat efektif untuk memantau kinerja anggota dewan. Di salah satu buku yang diterbitkan LGSP itu disebut, misalnya, warga dengan mudah bisa berkirim keluhan, melihat jadwal sidang, hingga kontak secara personal dengan anggota wakil rakyat.
Adapun ukuran kinerja DPRD dilihat antara lain dari cepatnya respon yang diberikan terhadap keluhan warga yang disampaikan melalui website. Indikator lainnya adalah bahwa hasil keputusan sidang anggota dewan harus diterbitkan di website paling lambat 72 jam, alias tiga hari, setelah ditetapkan dan seterusnya.
Berbekal referensi itu aku kemudian melihat laman beberapa DPRD di negara bagian Ameria Serikat. Oh ya, aku belum pernah ke negara Paman Sam itu. Pengetahuanku tentang negara ini juga sangat minim. Maka aku sepenuhnya bergantung pada Google yang Maha Tahu untuk mencari informasi tentang kinerja DPRD di Amerika Serikat tersebut
Pencarian itu mendamparkanku ke website DPRD Negara Bagian Lousiana. Desain website ini tidak terlalu menarik. Tapi website ini memberikan informasi yang bagiku lebih dari lengkap. Misalnya tentang jadwal sidang, daftar anggota, sampai biodata anggota dewan.
Website ini juga menampilkan beberapa kolom untuk memudahkan warga yang ingin melihat keputusan dewan, melihat kerja komisi, dan seterusnya. Bagian paling menarik, menurutku, adalah karena adanya halaman untuk melihat si wakil rakyat mewakili wilayah mana. Ketika nama si Wakil Rakyat diklik, maka pengunjung website akan mendapatkan peta dalam format pdf yang menggambarkan wilayah yang diwakili si anggota dewan.
Aku kemudian membandingkan website negara bagian Lousiana ini dengan negara lain. Aku kesasar ke website DPRD negara bagian Minnesota. Desain website DPRD Minnesota ini jauh lebih bagus dibanding Lousiana. Bagian yang langsung menarik perhatianku adalah karena ada tulisan How Do I alias Bagaimana Cara Saya. Judul ini langsung menggugah orang untuk ikut terlibat.
Di bawah judul ini ada tautan (link) jika pengunjung ingin kontak dengan wakil rakyat, ikut serta dalam rapat dengar pendapat, mengetahui jadwal rapat komisi, melihat keputusan DPRD, sampai berlangganan berita ataupun ikut dalam mailing list anggota DPRD.
Website ini juga menyediakan tautan ke daftar anggota DPRD serta wakil daerah setempat di DPR Pusat ataupun Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Nah, tiap nama anggota yang ada di website juga diberikan tautan sehingga pengunjung bisa melihat biografi, komisinya, dari partai mana, sampai daftar nomor telepon dan ruang kerja serta email untuk berhubungan langsung dengannya.
Tiap anggota Dewan juga punya halaman personal. Aku coba klik Ellen R. Anderson, salah satu anggota Dewan di sana. *Ah, tentu saja aku juga baru tahu nama ini dari website tersebut. Ada tautan untuk berhubungan dengannya. Dan inilah yang muncul ketika tautan tersebut diklik.
—Welcome to my webpage!
I represent Senate District 66, which contains northern portions of Saint Paul, from the western edge of the city to about halfway across the East Side, along with the entire City of Falcon Heights. Both cities are located within Ramsey County. To see a map of the SD 66, please check out the Geographic Information Service.
Please watch this page for updates during the legislative session. Here you can find a brief biography, an archive of my Capitol Update, links to content related to the legislation I am working on, and more!
To contact me, please click here. I use a webform for email to limit spam and make it quicker and easier for the communities I serve to communicate with me.—
Aku tahu ucapan itu datang dari mesin. Tapi tetap ada nuansa personal ketika membaca ucapan tersebut.
Setelah menjelajah ke sana ke mari untuk tahu, aku kembali ke Bali untuk melihat website DPRD Bali. Saya Googling beberapa kali sampai kemudian aku yakin: DPRD Bali belum punya website. Padahal apa sih susahnya bikin website?
Aku kemudian ingat obrolan dengan beberapa teman yang sedang membuat buku profil anggota DPRD Bali termasuk daftar kontak mereka semua. Teman-teman itu bilang, dari 55 anggota DPRD Bali hanya dua yang punya email. Menyedihkan..
November 27, 2009
Sebuah ide yang menarik sebenarnya—dalam rangka menjunjung transparansi & akuntabilitas.
Tapi jika kemudian USAID menginvestasikan dananya ke Indonesia untuk menjalankan program ini takutnya nanti kita bakal dituduh agen Israel, antek Amerika, dan sejenisnya… 🙂
November 27, 2009
Sudah saatnya, BBC Berbagi Tak Pernah Rugi menyasar ke gedung parlemen!!! 😛
November 27, 2009
wew keren noh
indonesia kapan ya?
November 28, 2009
inilah buktinya pemerintah tidak selalu lebih pintar dalam segala hal..
dan ini juga bukti bahwa pemerintah masih memandang sebelah mata pada IT..
November 28, 2009
waaah.. keren tuuuh.. hmmm sayang yah anggota Dewan kita gaptek2 semua euy.. sumpah! aku juga pernah kelimpungan ngurusi yg ginian… (pernah ada partai yg nyuruh saya ngasih les privat ‘internet’ pada 10 anggota dewan.. gubraaak)
November 29, 2009
Berarti pada PiLcaleg periode depan, mohon untuk BBC mengutus 10 wakilnya untuk ikut bertarung. Dijamin ga’bakalan mengecewakan dari segi ‘pengetahuan internet. hehehehe…