Rumah Tulisan

maka, menulislah untuk berbagi, agar ceritamu abadi.

Nyaman Trotoarnya, Sehat Bahagia Warganya

Jalan raya di Surabaya dengan trotoar lebar di kanan kirinya. Foto Anton Muhajir.

Kawasan Gubeng, Surabaya benar-benar memanjakan pejalan kaki.

Jalan raya rata-rata satu arah. Trotoar lebar, sekitar 3 meter. Nyaman. Tidak ada sama sekali pedagang kaki lima yang menguasai. Sepeda motor juga tak bisa sembarangan menggunakannya.

Dengan trotoar lebar dan nyaman, warga bisa leluasa menggunakannya. Begitu pula aku ketika lima hari di kota ini untuk sebuah kegiatan pekan lalu. Jalur pedestrian nan lebar dan nyaman itu menjadi tempat tepat untuk lari pagi hampir tiap hari.

Dari tempat menginap, Hotel Santika Premiere Gubeng, jalan pagi menyusuri trotoar ke arah Taman Persahabatan di sisi selatan. Cuaca cerah. Udara segar. Lalu lintas relatif lengang. Kendaraan berlalu lalang, tetapi jaraknya jarang-jarang. Tidak mepet dalam deretan panjang kemacetan.

Rimbun pohon menaungi sepanjang jalan. Pada titik tertentu ada deretan penghalang di trotoar berbentuk tiang kira-kira setengah meter. Fungsinya mencegah sepeda motor agar tidak naik jalur pejalan kaki ini. Trotoar jadi bersih dari pengguna sepeda motor yang tak tahu diri.

Sambil lari-lari kecil, tak sampai 20 menit, tibalah di Taman Persahabatan. Lari keliling sebentar di taman seluas 20an are dengan lebih dari 50 jenis tanaman ini. Sayangnya, karena suasana pandemi, taman simbol persahabatan Surabaya dan Guangzhou, China ini masih tutup.

Tak apa, lari pagi bisa dilanjutkan ke jalur lain. Tidak hanya di sekitar Jalan Raya Gubeng, tetapi juga ke arah berbeda.

Besok paginya, jalur pilihannya ke arah Jalan Pemuda. Dari hotel ke arah utara kemudian belok ke barat. Jalan raya dan trotoar sama lebar dan nyamannya. Begitu pula pada hari selanjutnya, jalur jalan kaki itu tetap sama nyaman dan enaknya untuk olahraga.

Pada titik tertentu memang tidak ada trotoar. Mungkin karena jalannya memang terlalu kecil dan bukan jalur jalan kaki. Agak berbahaya, tetapi masih okelah untuk digunakan jalur lari pagi sendiri.

Salah satu titik di Surabaya yang bisa dinikmati jika jalan kaki. Foto Anton Muhajir.

Nyamannya Surabaya untuk olahraga ini membuat iri. Kota ini terlihat peduli pada warga dengan menyediakan jalur pedestrian yang ramah pejalan kaki. Banyaknya taman juga menambah keindahan dan kesegaran. Mungkin juga berdampak terhadap kesehatan warga secara umum. Untuk ini perlu dicek lagi, sih.

Gara-gara tata kota yang ramah warga ini, aku jadi ingat bagaimana infrastruktur sebuah kota juga pasti akan berdampak terhadap psikologi warga.

Contoh pertama dampak pada perhatian dan rasa memiliki. Karena trotoar yang nyaman, jadi rasanya asyik saja jalan kaki. Psikologi orang jalan kaki, tentu berbeda dengan naik kendaraan (bermotor). Dengan berjalan kaki, warga jadi bisa lebih perhatian pada apa-apa yang dilewati.

Karena jalan kaki, aku jadi lebih bisa melihat, oh, trotoar di titik ini lagi rusak. Oh, di jalan itu sedang ada rumah dijual. Oh, di taman itu bunga-bunganya sedang mekar. Oh, di pohon sebelah tadi ada yang memasang plastik berisi minuman. Oh, ada mural baru di depan gedung anu.

Berjalan lebih pelan akan membuat jadi lebih perhatian. Beda dengan naik kendaraan umum yang inginnya cepat-cepat.

Fasilitas publik yang nyaman adalah juga upaya menciptakan ruang inklusif. Ketika berada di taman, misalnya, tak ada lagi perbedaan antara kaya dan miskin, antara etnis A dan B, antara penganut agama X dan Y. Taman dibuat untuk semua warga tanpa membedakan identitasnya.

Warga pun bisa jadi lebih berinteraksi. Bertegur sapa ketika berada di ruang publik yang sama. Bisa saling bertoleransi ketika menggunakan, meski juga tidak menutup peluang sebaliknya, berkompetisi.

Tata kota jelas berdampak terhadap kesehatan dan kebahagiaan warganya.

Tentu saja ini pengamatan sekilas, hanya enam hari di Surabaya. Perlu cek ricek lebih lanjut apakah memang demikian buktinya atau tidak. Hal yang sudah terbukti, trotoar lebar dan nyaman membuat pengunjung asing seperti aku jadi merasa lebih rajin olah raga. Jadi merasa lebih sehat dan bahagia.

Yuk, lanjutkan lari paginya..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *