Teknologi, bagi sebagian orang, cenderung tidak memanusiakan manusia. Internet misalnya, justru mengisolasi penggunanya dari lingkungan sekitar. Ketika sibuk chatting dengan orang di seberang nan jauh di sana, kita mungkin lupa ngobrol sama orang di depan kita. Adanya Short Message Service (SMS) membuat jasa tukang pos kini makin tak dibutuhkan lagi. Tenaga manusia Pak Pos berganti dengan kecepatan dan kepraktisan pesan lewat telepon seluler.
Tapi, ah, sudahlah. Sekali-kali jangan sinis-sinis amat. Toh teknologi ini juga mempermudah hidup kita. Digitalisasi membuat pekerjaan melaporkan yang semula dimonopoli wartawan kini jadi bisa dilakukan banyak orang, meski dalam skala tertentu juga elitis. Juga, teknologi ini dengan kekuatannya sendiri bisa membuat aku yang ndeso ini, bisa menjelajah berbagai tempat, karakter, kejadian, dan segala hal yang dulu hanyalah sesuatu yang ibarat langit, tak mungkin terjangkau.
Pesannya adalah, bagiku, teknologi ini seharusnya bisa memperkuat kemanusiaan kita. Tak harus jadi orang autis berjamaah ketika teknologi memisahkan kita dari lingkungan sekitar. Mari kita gunakan teknologi ini untuk mendekatkan satu sama lain.
Portal personal seperti blog dan jejaring sosial seperti Facebook, menurutku, membuktikan bahwa kekuatan mereka juga bisa jadi alat untuk memanusiakan. Paling ekstrim adalah kemenangan Barack Hussein Obama. Bagaimana ternyata tim kampanye Obama dengan sangat cerdas menggunakan kekuatan teknologi informasi ini. Blog, jejaring sosial, internet, dan sarana teknologi lain digunakan untuk memobilisasi tak hanya suara tapi juga dana.
Obama, mewakili Afro Amerika ternyata bisa menjadi pemimpin negara adi daya tersebut. Tanpa kekuatan teknologi informasi, hakkul yakin, akan sangat sulit bagi Obama untuk ada pada posisi tersebut. Aku mengalami dan melihat sendiri bagaimana orang-orang tersihir pesona Obama dan mendukungnya. Teknologi informasi membuat kulit tak lagi jadi persoalan.
Mari kembali soal memanusiakan teknologi. Komunitas bagiku adalah salah satu upaya untuk memanusiakannya. Betapa meski sudah menjelajah ke sana ke mari lewat internet, manusia tetap tak bisa melepaskan kodratnya sebagai makhluk sosial dalam arti sesungguhnya.
Teknologi ini memang tak harus mengasingkan kita dari dunia yang sebenarnya..
Leave a Reply