Dengan alat dan layanan yang semakin terjangkau, warga kini lebih mudah berbagi cerita.
Kalau dulu kan tidak. Untuk berita terbaru, yang terjadi sehari sebelumnya, warga cuma bisa membaca dari koran. Atau kalau dari media elektronik, seperti TV, warga harus menunggu jam tertentu untuk mendapatkan berita terbaru.
Tapi, itu dulu. Sekarang sudah ada jejaring sosial. Melalui jejaring ini warga bisa membagi informasi terbaru dari lapangan. Warga juga bisa bertanya apa saja melalui jalur ini. Maka, tim Bale Bengong pun mulai lebih intensif menggunakannya.
Setelah sejak Juni 2007 lebih banyak menggunakan blog, Bale Bengong juga lebih intensif di layanan perbaruan cepat (instant update) Twitter di @balebengong. Ada juga akun kami di Facebook, baik group maupun page. Namun, kami belum optimalkan penggunaannya.
Menurut kami, dari tiga pilihan layanan (blog, Twitter, dan Facebook) penggunaan akun di Twitter justru paling fungsional untuk membangun interaksi.
Kami membuat akun di Twitter ini relatif baru, pada 23 Juli 2009. Hampir dua tahun setelah kami membangun blog. Namun, interaksi antarwarga untuk berbagi kabar memang lebih mudah melalui jejaring sosial seperti Twitter dibanding lewat blog.
Melalui Twitter, warga bisa saling berbagi cerita apa saja tentang Bali. Ada misalnya, tentang banjir, kuliner, budaya, agenda, dan seterusnya. Selain berbagi, warga juga banyak yang bertanya. Misalnya, tempat jalan-jalan, tempat makan, pasar barang bekas, dan lain-lain. Lalu, follower lain akan menjawab pertanyaan tersebut.
Melalui jejaring sosial, warga kini bisa lebih mudah berbagi informasi. Jadi, tunggu apa lagi. Jangan cuma baca. Bagi juga cerita Anda melalui kami. Bisa lewat blog, Facebook, ataupun Twitter.
April 1, 2011
Tapi efek sampingnya malah banjir informasi, saya malah berusaha mengurangi semua landaan informasi ini :).
April 5, 2011
Sudah lama ndak mampu lagi membuat tulisan untuk Bale bengong 🙁