Ironi Negeri Ini di Boyolali

0 , , , , Permalink 0

Kami seperti melewati gelombang lautan di jalanan pedesaan Boyolali ketika pejabat kita ribut-ribut soal video mesum.

Begitu keluar dari Desa Cermo, Kecamatan Sambi menuju Desa Wates, Kecamatan Simo di Kabupaten Boyolali, kami langsung menghadapi rusaknya jalan raya. Jalan antarkecamatan ini bergelombang. Bopeng di sana sini. Kondisi jalan jadi mirip gundukan.

Maka, kendaraan yang lewat harus rela bergantian ketika melewati jalan. Bis penuh dengan  penumpang harus menunggu truk yang membawa barang. Kami juga harus menepi ketika ada kendaraan lain yang lewat di jalan itu.

Kondisi jalan memang parah. Di bagian tengah berlubang dengan sisa batu dan pasir yang bertebaran. Lalu ada jalan yang naik turun bergelombang. Di sisi kanan ataupun kiri sama rusaknya. Malah sebagian berisi air, entah sisa hujan atau dari pengairan sawah.

Aku pikir cuma jalan itu yang rusak. Ternyata itu malah permulaan. Sepanjang sekitar 1 jam kemudian kami harus akrab dengan kondisi jalan yang bahkan lebih parah. Rusak di sana sini dan kami melewatinya tanpa penerangan yang cukup ketika kami melewatinya saat malam.

Inilah jalan pedesaan Boyolali, tempat aku dan Imung, teman wartawan Bisnis Indonesia di Semarang, sedang meliput isu pemasaran beras organik.

Melihat rusaknya jalan di Boyolali, aku lalu ingat berita sehari sebelumnya yang aku baca saat sarapan di Jogjakarta. DPRD Jawa Tengah telah setujui dana aspirasi masing-masing anggota Rp 750 juta. Jadi, ketika jalan-jalan rusak ini tak diperbaiki, para anggota DPR juga malah sibuk mencari uang tambahan.

Dana aspirasi ini pula yang sedang diperjuangkan anggota dewan yang terhormat di Senayan sana. Mereka sedang berlomba-lomba mendapatkan tambahan kucuran dana sebesar Rp 15 milyar per anggota per tahun.

Alasan mereka sih lagi-lagi ya demi rakyat. Katanya, dana aspirasi itu untuk dibagi dengan rakyat di daerah pemilihan mereka. Sudah banyak yang mengatakan betapa sablengnya dana aspirasi ini. Lha masak anggota dewan kok malah mau bagi-bagi uang. Lha masak pemilih Pemilu kok diimbali dengan duit, bukannya program.

Tapi ya dasar anggota dewan memang kurang kerjaan, eh, kurang duit, tak sedikit yang masih saja ngotot mendapatkan tambahan pendapatan Rp 15 milyar per tahun ini. Sumbernya dari mana? Ya, pajak kita-kita semua.

Selain rusaknya jalan raya itu tadi, selama di Boyolali juga aku menghadapi masalah susahnya koneksi internet. Susah sekali mendapatkan koneksi yang bagus.

Sementara itu, bukannya menyelesaikan masalah koneksi yang lemot ini, anggota DPR malah kini sibuk ngurusi video porno mirip Ariel Peterpan dengan dua perempuan (mirip) Luna Maya dan Cut Tari. E embuh, Pak, Pak. Daripada sibuk ngurusi dana aspirasi dan video mesum itu, mbok ya mending awasi pemerintah biar perbaiki jalan dan koneksi internet ini.

No Comments Yet.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *