Kekuatan Suara dari Ranah Maya

2 , , Permalink 0

Hanya dalam waktu sembilan hari target satu juta pendukung itu telah tercapai. Lalu kata apa yang tepat selain, “luar biasa!”.

Pada Sabtu (7/11) sekitar pukul 1 siang, pendukung Gerakan 1 Juta Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Rianto itu telah mencapai 1,016,507 Facebookers alias pemilik akun Facebook. Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto adalah dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ditahan oleh Polri dengan tuduhan berubah-ubah.

Entah ada hubungan sebab akibat atau tidak, faktanya kemudian Chandra dan Bibit memang dibebaskan dari tahanan setelah adanya tekanan publik ini. Keduanya berubah status jadi tahanan luar dari yang sebelumnya ditahan polisi.

Facebooker memang bukan satu-satunya kekuatan yang mewakili publik ini. Ada media massa yang secara intensif memberitakan polemik yang mengancam pemberantasan korupsi di negeri ini. Ada pula berbagai komunitas, misalnya Cintai Indonesia Cintai KPK (Cicak), yang bergerilya termasuk lewat suara-suara di dinding kota dengan muralnya.

Meski demikian, massifnya suara di dunia maya tetap satu hal yang menarik untuk dibahas. Tentang bagaimana kekuatan itu sekarang tak hanya di jalanan ala para demonstran atau di gedung mewah ala anggota dewan. Ranah maya ternyata menyimpan kekuatan yang tak kalah perkasanya.

Dalam hitungan minggu, sudah terkumpul suara sampai satu juta. Penghubungnya adalah internet. Jadi dari yang satu sama lain tak kenal sama sekali, orang-orang ini terhubung pada ruang yang sama. Mereka lalu bersama-sama bersuara, meski kadang sekadar meramaikan suasana.

Menariknya suara di dunia maya ini juga saling terkait dengan suara di media massa. Bisa jadi keduanya berkelindan. Media umum yang juga terus memberitakan tentang suara di dunia maya ini juga menarik orang untuk bergabung di grup pendukung Chandra dan Bibit. Maka suara satu juta itu pun dengan mudah terkumpulkan.

Aku yakin satu juta suara di dunia maya ini secara jumlah mengalahkan demonstran pada tahun 1998. Cuma ya memang masih jadi pertanyaan, sejauh mana kekuatan dunia maya ini pada dunia yang sesungguhnya. Dua fakta, banyaknya jumlah suara di dunia maya dan bebasnya dua pimpinan KPK, tetap satu hal yang terjadi secara beriringan, belum tentu karena sebab akibat.

Pertanyaan lainnya adalah apakah ini hanya euforia, keriuhan sesaat, atau sesuatu yang terjadi secara sadar? Pertanyaan ini muncul karena untuk bergabung dalam sebuah grup atau kasus di Facebook sama mudahnya dengan menjentikkan jari. Hanya tinggal pilih Confirm pada papan ketik (keyboard), maka seseorang “seolah-olah” telah mendukungnya. Tapi apa iya?

Pada kasus dukungan terhadap Chandra dan Bibit, misalnya, masalah sebenarnya adalah pada perselisihan antara KPK dengan Polri. Jauh-jauh hari sebelum itu sudah muncul grup CICAK di Facebook sebagai dukungan terhadap KPK. Nyatanya, pada saat yang sama, anggota grup yang berumur sekitar dua bulan lebih tua ini tak lebih dari 10 ribu orang ketika grup pendukung Chandra dan Bibit sudah mencapai satu juta.

Jadi, menurutku, seperti halnya dunia nyata, dunia maya pun rentan terjangkit histeria. Tak jelas batas mana kesadaran mana ikut-ikutan..

Ilustrasi diambil dari KAMI CICAK! – The Official Group.

2 Comments
  • dani
    November 15, 2009

    setidaknya tim 8 menyebut-nyebut keluarbiasaan dukungan facebookers. 🙂

    bandingkan dengan (tren) dukungan blogger pada kasus bu prita di awal pemunculan kasus dan dukungannya belakangan ini.

    bandingkan juga dengan dukungan publik maya pada kasus meninggalnya david hartanto widjaja di singapura. 🙁

  • wira
    November 16, 2009

    awalnya memang histeria, tapi besar kemungkinan suatu saat nanti orang akan lebih senang menyuarakan isi hati melalui media internet, salah satunya blog, entah kenapa rasanya lebih elegan dan efisien waktu dan tenaga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *