Keisengan ini muncul pekan lalu. Ketika itu ada Wayan Artana, salah satu teman di Bali Blogger Community (BBC), berkomentar di milis BBC tentang maraknya berita iklan apalagi pas musim kampanye menjelang Pemilihan Umum 2009 ini. Hari itu juga aku lalu ingat soal berita bertanda bintang di Bali Post.
Berita iklan menjelang kampanye tidak hanya di Bali Post, media tertua, terbesar, dan paling berpengaruh di Bali. Semua koran pasti ada. Penelitian I Gusti Putu Artha, yang sekarang jadi anggota Komisi Pemilihan Umum, di S2 Kajian Budaya Universitas Udayana di tiga media terbesar di Bali menunjukkan adanya berita-berita pesanan dari calon bupati Badung menjelang pemilihan bupati sekitar tiga tahun lalu.
Adanya email dari teman itu membuatku inget kembali. Maka Jumat (3/4) lalu, aku iseng melihat berita-berita di Bali Post. Ini karena di kantor tempatku kerja part time media lokal yang ada cuma Bali Post. Waktu itu aku cek-cek sambil nunggu teman pas mau rapat. Ini bener-bener iseng, bukan penelitian serius soal berapa banyaknya berita bertanda bintang di Bali Post.
Aku bandingkan berapa banyak berita di tiap halamannya. Lalu aku bandingkan berapa banyak berita bertanda bintang itu dengan jumlah berita secara keseluruhan. Hasilnya berita bertanda bintang itu hampir ada di tiap halaman. Kalau toh ada berita tak bertanda bintang, paling ya berita kriminal dan olahraga.
Inilah hasil pengecekan iseng-iseng berhadiah itu.
Halaman 1. Tidak ada berita bertanda bintang.
Halaman 2. Ada 7 dari 8 berita.
Halaman 3. Ada 3 berita. Semuanya bertanda bintang.
Halaman 4. Ada 2 dari 6. Sebagian besar adalah berita kriminal.
Halaman 5. Iklan Hypermart satu halaman penuh.
Halaman 6. Opini, Editorial, dan Surat Pembaca. Tidak ada berita iklan.
Halaman 7. Iklan kampanye SBY satu halaman penuh.
Halaman 8. Tidak ada berita iklan.
Halaman 9-11. Berita olahraga. Tidak ada berita bertanda bintang sama sekali.
Halaman 12. Tidak ada.
Halaman 13. Dari 6 berita, semuanya bertanda bintang.
Halaman 14-15. Iklan baris. Semuanya..
Halaman 16. Tidak ada.
Halaman 17. Ada 4 dari 5 berita.
Halaman 18. Berita gaya hidup. Tidak ada bintang sama sekali.
Halaman 19. Dari 6 berita, 5 di antaranya berita bintang.
Halaman 20. Tidak ada.
Ya itulah hasilnya. Sekali lagi ini aku lakukan sambil lalu. Tidak sangat serius. Tapi pasti akan menarik kalau aku buat hal yang sama untuk media-media lain.
Oya, menegaskan lagi. Ini juga bukan berarti aku antiberita bertanda bintang. Iklan itu harus ada di koran. Tanpa iklan media tidak akan bisa menggaji karyawan. Yang aku persoalkan adalah tidak adanya keterangan yang jelas bahwa berita bertanda bintang adalah berita iklan. Jadi tidak semua orang akan tahu kalau berita tersebut adalah iklan. Kasian saja sih pembaca. Sudah beli koran, eh, bukannya baca berita, mereka malah diberi iklan..
Leave a Reply