iPad hadiah dari detik.com pun datang. Dan, aku langsung ingat lagi dengan kakek penjual sapu lidi itu.
Kakek itu aku temui sekitar dua minggu lalu pas mau berangkat kerja. Dia menjajakan alat-alat untuk membersihkan rumah, seperti sapu lidi, keset, dan semacamnya.
Karena aku lagi butuh sapu panjang untuk membersihkan langit-langit rumah, aku langsung beli sapu pembersih dari si kakek itu. Kami tawar menawar sebentar.
Kakek itu memberikan harga Rp 20.000. Aku minta harga Rp 10.000. Kakek itu minta Rp 15.000. Deal. Tapi, aku membayarnya Rp 20.000 seperti yang dia minta di awal.
Dia terlihat senang. “Terima kasih, Pak. Terima kasih,” katanya.
“Semoga menjadi berkah,” lanjutnya.
“Terima kasih doanya, Pak,” kataku.
Aku kemudian ke kantor tempat kerja paruh waktu. Tak merasa ada yang istimewa dengan kejadian itu.
Sekitar pukul 1 siang, pas lagi kerja, aku mendapat telepon dari nomor asing berkode Jakarta. “Selamata ya, Pak. Anda memenangkan hadiah iPad dari detik.com,” katanya.
Meski tak sepenuhnya percaya dengan telepon itu, aku senang buakan kepalang. Sehari sebelumnya, aku memang kirim 12 tautan berita (url) untuk ikut undian dalam rangka ulang tahun detik.com.
Sekitar 30 menit kemudian, aku baru yakin setelah membaca tulisan kemenangan itu di detik.com. Whaaa, ternyata aku memang dapat iPad!
Sorenya, ketika sampai rumah sepulang kerja, aku melihat sapu panjang yang aku taruh di depan rumah tersebut. Aku langsung ingat kakek yang menjualnya tadi pagi. Ini pasti karena doanya. Hehehe..
Maka, terima kasih kakek untuk doanya. Terima kasih juga untuk detik.com yang sudah membagi iPad buatku.
Oya, maaf. Tulisan ini bukan untuk pamerk iPad baru itu, terutama pada orang-orang ngiler dan ngiri lihat hadiah barang yang masih langka di Indonesia itu. :p Tulisan ini hanya untuk laporan ke detik.com bahwa iPad itu sudah sampai di tanganku dengan selamat tak kurang satu apa. ๐
Leave a Reply