Dunia maya adalah belantara tempat jutaan informasi terserak. Jika tak hati-hati memeriksa, kita mudah tersesat di dalamnya.
Maka, kita perlu memeriksa, memeriksa, dan memeriksa lagi tiap informasi yang kita peroleh dari internet. Salah satunya dengan melihat sejauh mana sumber informasi, blog maupun website, di internet itu bisa kita percaya.
Selasa pekan lalu, kami mendiskusikannya. Hella Rotenberg, memfasilitasi diskusi di antara peserta kursus media online di Radio Nederland Training Centre (RNTC) Hilversum, Belanda ini. Kami dibagi dalam dua kelompok. Satu kelompok mendiskusikan kriteria sumber informasi yang bisa kami percaya. Kelompok lainnya membahas sumber yang tak bisa dipercaya.
Tulisan ini disarikan dari kepala 18 orang tersebut.
Sumber informasi, termasuk informasi yang disampaikannya, kurang layak dipercaya kalau (1) tanpa identitas penulis yang jelas, (2) tidak bisa diverifikasi, (3) tanpa sumber kredibel, (4) menyediakan informasi yang tidak relevan, (5) memuat banyak kesalahan fakta ataupun data, dan (6) tidak konsisten.
Tanpa Keterangan Penulis
Jika sebuah website tidak jelas siapa pengelolanya, maka kita berhak meragukan apa yang ditulis. Apalagi jika website tersebut memuat fakta, opini, atau data tanpa didukung materi lain. Ibarat di dunia nyata, kita mendapat informasi tentang gempa tapi tidak jelas siapa yang mengatakannya.
Tapi ini tidak bisa dipukul rata. Kadang-kadang sebuah sumber informasi bisa kita percaya meski tanpa penulis yang jelas. Ini berlaku kalau tulisan tersebut didukung materi lain seperti foto atau video. Salah satu contoh fenomenal adalah Wikileak yang tidak jelas siapa orang di baliknya. Toh, meski tak jelas siapa di baliknya, situs ini memuat video penembakan jurnalis di Irak oleh tentara Amerika. Tanpa kejelasan siapa pengelolanya, website ini malah sering jadi referensi.
Tak Bisa Diverifikasi
Tingkat kepercayaan terhadap sebuah sumber informasi akan berkurang kalau dia memuat informasi tanpa sumber yang bisa diverifikasi alias diperiksa ulang. Katakanlah dia memuat tulisan hasil penelitian tentang pengaruh penggunaan jejaring sosial (social networking) terhadap menurunnya jumlah tulisan di blog, maka informasi yang dimuat di blog itu kurang bisa dipercaya kalau dia tidak memuat hasil penelitian itu sendiri.
Sumber yang bisa diverifikasi itu tak hanya hasil penilitian tapi juga bisa narasumber itu sendiri. Jadi, kalau website atau blog itu hasil riset, misalnya, akan lebih kredibel kalau tulisan itu memuat siapa yang meneliti. Jadi kalau ada orang lain yang ingin memverifikasi, mereka bisa mengontaknya langsung.
Tanpa Sumber Kredibel
Sebuah informasi bisa saja memuat tautan lain yang bisa diverifikasi. Tapi kalau tautan atau sumber yang dia sertakan ternyata tidak layak dipercaya, maka demikian pula dengan media yang menautkannya.
Contoh sederhananya begini. Sumber informasi itu memuat tentang cara pembuatan tempe. Maka narasumber yang kredibel adalah tukang tempe, bukan tukang kayu. Sebab tukang tahu, eh, tukang tempe tentu lebih tahu soal tempe daripada tukang kayu.
Menyediakan Informasi yang Tidak Relevan
Masalah ini sering terjadi di Bali sekitar dua tahun lalu. Ada beberapa blog atau website yang dengan sengaja memuat informasi tidak relevan dengan topik tulisan. Tujuannya hanya untuk menarik jumlah pengunjung sebanyak-banyaknya. Biasanya kata kunci yang dipakai adalah kata kunci yang paling dicari saat itu.
Misalnya, di internet lagi ramai soal foto artis X bugil, maka blog itu akan memuat kata kunci artis X bugil meski dia mau menulis soal lalu lintas. Dia sengaja menyesatkan orang yang mencari di mesin pencari menggunakan kata kunci artis X bugil itu tadi. Kalau sudah nemu blog semacam ini, aku pribadi jadi tidak yakin dengan kredibilitas blog itu beserta informasi yang disampaikan.
Memuat Banyak Kesalahan Fakta ataupun Data
Kalau ada blog atau website yang memuat banyak kesalahan fakta ataupun data, maka dia tak terlalu bisa dipercaya. Satu dua kesalahan mungkin bisa dimaklumi. Misalnya hanya salah nulis nama dari seharusnya ANTON menjadi ANTHON atau MUHAJIR ditulis MUJAHIR sih masih bisa dimaklumi. Oh, mungkin dia salah ketik. Tidak sengaja membuat kesalahan.
Tapi kalau kesalahan itu dilakukan terus menerus, apalagi untuk hal penting, tentu dia tak layak dipercaya. Ini contohnya. Sumber informasi itu menulis jumlah seluruh penduduk Indonesia saat ini 120 juta tentu saja salah. Sebab, menurut data Badan Pusat Statistik seperti ditulis Kontan, hingga Agustus 2009 lalu saja jumlah penduduk Indonesia sudah 231 juta.
Atau, misalnya, dia menulis bahwa Indonesia merdeka pada 30 Februari 1954, Presiden Indonesia yang pertama adalah Soeharto, dan seterusnya. Ya tentu saja kita tak akan percaya pada website atau blog yang membuat kesalahan berulang-ulang semacam ini.
Tidak Konsisten
Kriteria ini lebih pada konsistensi informasi yang disampaikan terutama menyangkut sebuah fakta atau data. Kadang-kadang di depan dia bilang setuju, di bagian lain dia bilang menolak. Dia berubah-ubah memberikan informasi atau pendapat. Seperti halnya di dunia nyata, kita tentu susah percaya pada orang yang suka berubah-ubah sikapnya apalagi tanpa argumen yang jelas seperti ini.
Sebagai penutup, kriteria-kriteria di atas didiskusikan dalam konteks mereka sebagai sumber informasi atau referensi produk jurnalistik. Meski demikian, menurutku, bisa juga dipakai secara umum termasuk untuk, misalnya, referensi tulisan blog.
Tulisan tentang sumber yang layak dipercaya akan ditulis di artikel lainnya.
*Ilustrasi diambil dari blog Ilmu SDM.
May 13, 2010
Ya, kita memang harus hati-hati menerima informasi di dunia maya. Apalagi yang diambil dari blog saya. Waspadalah.., waspadalah..!!
Bapak Anthon Mujahir, aku kok lebih suka tampilan rumahmu yang lama ya..
May 14, 2010
Apakah “kiamat 2012” bisa disebut sebuah informasi? dan apakah informasi itu layak dipercaya menurut kriteria2 di atas?
May 14, 2010
kayaknya theme blog ini sempat diganti ya?
informasi di internet memang berlimpah, tetapi entah berapa persen yang bisa dipercaya..
May 16, 2010
…kalo kriterianya seperti diatas, bisa jadi isi di blog saya hampir 100% tidak dapat dipercaya… banyak yang ngarang dan ngawur. Hihihi…
May 16, 2010
Kenapa ya, pas saya iseng ngeklik archives tahun 2002/2003 blog ini rata” menampilkan “Easy, tiger. This is a 404 page”
Kemana hilangnya tulisan itu ???