Tukang Sapu Nyambi Jualan

0 No tags Permalink 0

Pengedar ineks yang tertangkap polisi, ternyata tukang sapu di Poltabes Denpasar.

Dengan mulut meracau, Ketut Partayasa datang ke RS Sanglah Denpasar Rabu pekan lalu. Dia minta diobati karena pusing dan tidak bisa mengendalikan diri. Setelah dicek, ternyata Ketut Partayasa, 34 tahun, lagi sakau. Dia ngoceh dan bilang ke beberapa perawat bahwa dia anggota intel Poltabes Denpasar.

Sadar bahwa pasiennya sedang over dosis, dokter di RS terbesar di Bali itu segera menelpon polisi. Datanglah empat anggota Poltabes Denpasar ke RS Sanglah. Setelah dicek, keempat polisi itu merasa tidak mengenal “temannya” tersebut. Karena dalam kondisi sakau, Ketut Partayasa pun dibawa ke Mapoltabes Denpasar untuk diperiksa lebih lanjut.

Di dompet laki-laki kelahiran Seririt, Singaraja itu juga ditemukan empat butir ekstasi warna ungu. Kepada polisi, Ketut Partayasa pun mengakui bahwa sudah dua bulan dia mengedarkan ineks. Bukan itu persoalannya. Polisi justru kaget ketika tahu bahwa sehari-hari, bapak dua anak ini bekerja sebagai tukang sapu di Markas Poltabes Denpasar.

Ketut yang akrab dipanggil Pak Ota itu bekerja sebagai tukang sapu di Poltabes Denpasar sejak Agustus 1995 lalu. Dia digaji Rp 300 ribu per bulan. Sebelumnya dia juga bekerja sebagai pasukan kuning di Pemkot Denpasar. Sejak menjadi tukang sapu di Poltabes, dia bekerja mulai pukul 05.00 pagi hingga pukul 07.00 wita. Seharinya, Pak Ota bertugas menyapu beberapa ruangan di Poltabes, termasuk ruangan tempat penyimpanan barang bukti.

Waktu kerja inilah yang membuat para polisi di Poltabes Denpasar jarang yang mengenalnya. Namun beberapa polisi di Poltabes mengatakan bahwa sejak dua bulan yang lalu, sebenarnya sudah dipecat sebagai tukang sapu. Alasannya karena dia malas ngantor dan selalu datang siang. Namun, ya itu tadi, karena kerjanya pagi sekali, para anggota Poltabes Denpasar tidak terlalu ngurusi. Padahal dalam pengakuannya, Ketut mengatakan bisa menjual 3-4 butir ineks per hari. Pasarannya pun tidak jauh-jauh dari Poltabes Denpasar.

Lalu, dari mana Ketut Partayasa mendapatkan ineks itu? Kasat Narkoba Poltabes Denpasar Kompol Faisal Thayeb mengaku hingga saat ini menyelidiki. Menurut Thayeb, Ketut memang membawa kunci ruangan tempat penyimpanan BB, namun dia tidak membawa kunci untuk membuka brankas. “Kami masih meneyelidik apakah ada jaringan dia di dalam,” kata Thayeb. Karena tertangkap membawa ineks itu pula baru diketahui bahwa tukang sapu di Poltabes itu dulunya juga resedivis, pernah menilep uang di bank di Singaraja.

Kini Ketut Partayasa mendekam di ruangan tahanan Poltabes Denpasar. Pria berbadan tegap dan bertato itu masih juga mengerjakan tugas yang biasa dijalani, menyapu ruangan. Cuma sekarang hanya di sel berukuran sekitar 3×4 tersebut.

Comments are closed.