Dunia laut disajikan dengan informasi futuristik di dalam akuarium raksasa. Kita bisa menyelamatkan Bumi di sana.
Ketika mendekati Sungai Hull, Inggris, dari Laut Utara Eropa, terlihat bangunan yang berbeda dari bangunan lain di sekitarnya. Bentuknya sekilas mirip berlian dengan cahaya berkilauan. Warnanya kebiruan dan persis terletak di bibir laut yang airnya kecokelatan karena dekat dengan sungai tersebut.
Bangunan itu bernama The Deep yang di brosur-brosur pariwisata setempat disebut The World’s only Submarium. The Deep pun selalu berada di urutan nomor satu pada brosur-brosur di kota kecil di Inggris. Posternya berada di beberapa tempat publik, seperti stasiun kereta api atau pelabuhan yang saya singgahi. The Deep seperti menjadi maskot kota pantai berjarak sekitar tiga jam perjalanan kereta api dari London tersebut.
Bentuk yang sebenarnya, ketika berada dekat dengannya, ternyata lebih mirip kapal. Bagian mirip berlian itu adalah haluan mengerucut yang ujungnya berjendela kaca. Sedangkan buritan, atau bagian belakangnya, datar biasa berwarna hitam setinggi sekitar 25 meter yang juga terdapat beberapa jendela kaca. Dari “buritan” inilah kita akan masuk, menyelam di kedalaman The Deep.
Sebelum masuk akuarium raksasa ini, setelah membeli tiket 6,5 pounds atau sekitar Rp 94.000, pengunjung disambut lima lukisan pada kaca seukuran masing-masing 1,5 m x 3 m. Pada tiap lukisan di dinding berwarna biru laut itu digambarkan peradaban laut masa lampau. Misalnya tentang gambar perempuan-perempuan di kapal layar yang bergandengan dengan awak kapal. Di antara lukisan-lukisan itu terdapat tulisan dari Anne Sterenson yang ditulis di Laut Utara pada tahun 1977, The sea is as near as we come to another world….
Dan, kehidupan laut itu memang begitu dekat dan akrab. Sebab kita bisa menyelam di kedalamannya tanpa harus menggunakan kaki katak (fin), BCD, logam pemberat, kaca mata, dan peralatan menyelam lainnya. Kita tinggal menyusuri seluruh bagian The Deep yang berurutan berdasarkan waktu kehidupan.
Proses kelahiran planet
Bagian pertama bernama Ocean Cradle. Bagian ini menampilkan informasi kehidupan pada sebuah TV layar datar berukuran sekitar 1,5 m x 0,5 m persegi dilengkapi suara dan tulisan di bawahnya. Di tiap informasi juga terdapat permainan yang melibatkan kita. Pada bagian ini, setelah dikenalkan pembagian samudra di dunia yang terbagi antara lain Samudra Pasifik, Samudra Selatan, Samudra Hindia, Samudra Atlantik, dan Samudra Utara, kita bisa melihat proses kelahiran planet.
Diceritakan bahwa saat planet Bumi lahir sekitar 4.600 juta tahun hingga 3.500 juta tahun lalu adalah masa pembentukan dan perubahan laut. Perubahan bentuk samudra ini dijelaskan sebagai berikut. Lempengan raksasa membawa daratan dan samudra terhanyut menyeberangi permukaan Bumi. Lempengan itu kemudian menjadi dasar samudra. Karang-karang tua juga turut membantu perubahan bentuk samudra ini. Adapun permainan yang ada pada bagian ini adalah mengurut planet dari yang terdekat hingga yang terjauh dari Matahari.
Pada 600 juta tahun lalu barulah mulai ada makhluk hidup yang diawali oleh ubur-ubur. Makhluk bernama latin Aurelia aurita ini berada di sebuah tabung bening yang bisa kita lihat. Warnanya putih dengan tekstur tubuh yang sepertinya sangat lentur dan berlendir. Seratus tahun kemudian baru muncul ikan yang pertama. Ikan pada masa 500 juta tahun lalu ini tidak punya rahang sehingga hanya dapat mengisap atau menusuk mangsanya. Berturut-turut selanjutnya adalah 270 juta tahun lalu mulai muncul reptil di laut seperti iguana dan buaya laut; dan 55 juta tahun lalu muncul mamalia laut seperti paus.
Pada 130 ribu tahun lalu barulah manusia mengenal kehidupan laut. Pada bagian ini diperlihatkan bagaimana manusia membuat perahu untuk bergerak dari satu pulau ke pulau lain. Juga bagaimana manusia kemudian merusaknya, salah satunya dengan aktivitas menyelam. Menariknya, pada informasi ini juga diperlihatkan jumlah manusia di bumi yang terus bertambah. Hanya sekitar semenit di tempat ini sudah bertambah dari 6.234.887.688 menjadi 6.234.887.704.
Oya, bagian dari awal lahirnya bumi hingga manusia mengenal laut tersebut berada pada ruangan memanjang bertingkat dua. Kita harus menyusuri jembatan selebar 2,5 m sepanjang sekitar 20 m. Tiap informasi berada di bagian kiri jembatan. Ketika pada informasi mulainya kehidupan mamalia laut, di dindingnya terdapat fosil-fosil makhluk seperti dinosaurus yang berwarna putih dengan dinding biru laut dan lampu temaram.
Keluar dari Ocean Cradle ini kita berada pada ruangan bernama Lagoons of Light. Tempat ini mirip habitat terumbu karang, seperti salah satu titik menyelam di Pulau Menjangan, Bali Utara. Airnya bening dengan kaca setinggi 2 m dan air 1,5 m. Suhunya berkisar antara 23-25 derajat Celsius.
Menurut salah satu staf yang menjaga, ada 115 spesies ikan yang sebagian besar kecil ukurannya. Misalnya ikan neon yang berukuran sebesar ibu jari kaki orang dewasa. Ikan berwarna biru ini sangat mencolok karena seperti mengeluarkan cahaya. Atau ikan badut yang dikenal sebagai ikan nemo (Amphiprion ocellaris) di film animasi Finding Nemo. Mereka bergerombol berdasarkan jenisnya masing-masing. Pasir di tempat ini putih dengan koral berwarna-warni. Informasi di tempat ini adalah bahwa ombaklah yang membawa makanan bagi terumbu karang.
Masih di Lagoons of Light, pada tempat terpisah terdapat penjelasan masing-masing ikan yang hidup di bagian ini. Antara lain ikan bernama latin Chaeredon fasciatus, Zebrasoma flavercens, Centropyge bicolor, serta Pseudanthias squamipinnis. Ikan yang terakhir itu unik sebab mereka berwarna mirip terumbu karang. Warna ikan yang berwarna-warni ini untuk memudahkan mereka mengenali teman atau musuh.
Selesai di habitat terumbu karang ini, kita kemudian masuk ruangan Endless Ocean di mana terdapat ikan-ikan besar seperti pari, tongkol, hingga hiu. Ada juga jack fish (Caran sexfasciatus). Ikan mirip tongkol ini menarik sebab bergerombol dalam jumlah ratusan. Mereka berenang perlahan ke arah kaca akuarium raksasa. Namun, ketika ada hiu lewat, mereka berpencar dengan cepat lalu kembali pada gerombolan awal. Karena ada hiu ini pula maka diberi pembatas rantai besi antar pengunjung dengan kaca kolam. Seorang penjaga juga selalu berdiri dekat kaca seperti selalu waspada.
Selain akuarium raksasa sebesar kelas itu, di Endless Ocean juga terdapat akuarium-akuarium kecil dengan kekhasan spesies masing-masing. Antara lain jenis Living Together, Hide and Seek, Inteligence, Armed and Dangerous, Ocean Garden, hingga Father Care. Ikan yang cerdas itu misalnya cumi-cumi, sedangkan spesies yang peduli itu adalah kuda laut. Ikan lainnya antara lain ikan beo, roditence, mola-mola, stringray, gorgonian, serta sea fans. Berada di tempat ini serasa sedang menyelam di Tulamben, Karangasem, Bali Timur.
Selesai menyelami kehidupan laut di akuarium dengan 2,5 juta liter air dan 87 ton garam tersebut kita kemudian masuk bagian Kingdom of Ice. Sebelum masuk ruangan dingin ini, kita bisa istirahat di pintu gua. Asyiknya kita tetap bisa melihat berbagai macam ikan, termasuk hiu, berenang di sekeliling kita, bahkan tepat di atas kita. Sebab, kita berada di terowongan berdinding akuarium.
Pengaruh cuaca global
Masuk Kingdom of Ice kita disambut meja bulat yang berisi peringatan tentang pengaruh cuaca global terhadap keadaan Bumi. Setelah itu, ternyata tempat ini memang hanya terowongan es yang membawa kita ke tempat lain. Kali ini adalah arena permainan bernama Deep Blue 1.
Masuk area ini kita disambut tulisan futuristik, Deep Blue 1 was opened by President of The World Federation States on International Ocean Day 2042. Ruangan ini berisi sepuluh jenis permainan yang seluruhnya berkaitan dengan kehidupan laut. Selain itu, ada tiga layar sekitar 3 m x 2,5 m yang menyajikan informasi tentang Sungai Amazon yang memang berpengaruh besar terhadap kehidupan laut di Bumi.
Adapun permainan seluruhnya berupa misi menyelematkan Bumi. Salah satunya adalah dengan bagaimana kita bisa mempertahankan jumlah air di Bumi sementara jumlah manusia semakin bertambah. Penyajian permainan ini sangat modern layaknya misi luar angkasa atau perang antar galaksi di film-film futuristik.
Di Deep Blue 1 penyelaman berakhir. Sebab, setelah itu, kita naik ke permukaan dengan lift. Asyiknya, lift lambat ini melewati tengah-tengah akuarium raksasa dan berhenti setiap 15 detik. Jadi kita masih tetap bisa menikmati kedalaman The Deep hingga permukaan. Begitu kita keluar dari lift, eh, tau-tau kita sudah berada di tempat penjualan souvenir yang seluruhnya bertema kehidupan laut. Dengan modal tak sampai 5 pounds kita bisa milih kartu pos tiga dimensi, pulpen, diari, kalender, serta souvenir lain untuk kenang-kenangan setelah “menyelam”.