Rumah Tulisan

Banyak hal tak pernah aku bayangkan terjadi gara-gara blog.

Ingatan tentang itu muncul kembali setelah sepupuku, Jauhar Ridloni Marzuq, bertanya tentang apa enaknya pakai blog dibanding majalah cetak. Pertanyaan sepupu yang lagi kuliah di Al-Azhar, Mesir itu muncul setelah ada diskusi di antara kami tentang perlunya membuat majalah keluarga.

Aku usul pakai blog saja. Banyak alasan kenapa lebih baik pakai blog daripada media cetak, seperti majalah. Misalnya, kecepatan, kemudahan, keterjangkauan, dan seterusnya. Namun, aku justru pengen mengingat apa saja yang terjadi selama aku ngeblog sejak sekitar 7 tahun lalu.

Ketika mulai ngeblog 2004 lalu, aku hanya pengen menyimpan tulisan-tulisan yang sudah ada. Saat itu tulisan-tulisan tersebut tersimpan di komputer. Selain itu juga sekalian nerusin kebiasaan lama, nulis diari.

Tak terasa sih kemudian pelan-pelan makin rajin nulis. Dan, seiring dengan itu, terjadi hal-hal yang tak pernah aku pikirkan sama sekali.

Pertama, tentu bertambahnya teman, atau malah keluarga. Ini terutama karena Bali Blogger Community (BBC). Saat pertama kali ngeblog, aku hanya kenal dua orang yang juga blogger, Kang Ayip dan Putu Ebo.

Seiring waktu, makin hari makin banyak blogger di Bali yang ku kenal. Lalu, kopdar pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Teman-teman di dunia maya ini terus bertambah. Dan, pada akhirnya berkumpul di keluarga baru bernama BBC.

Meski malah kemudian sebagian besar belum tentu update blog sebulan sekali, namun tetap saja kami semua merasa diri sebagai blogger dan satu keluarga besar. Memiliki teman-teman seperti di BBC itu sesuatu yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya sama sekali saat mulai ngeblog.

Kedua, bertambahnya teman adalah juga bertambahnya jaringan. Dia menjadi modal sosial. Dan, menurutku, modal sosial ini sering kali jauh lebih berharga dibanding modal ekonomi.

Contohnya, ketika ada orang menemukan informasi di blogku tentang apa yang mereka cari di internet. Lalu, terjalinlah kontak. Sebagian berlanjut sampai hubungan kerja profesional. Benefit semacam ini tak pernah aku pikirkan sebelumnya akan terjadi gara-gara blog.

Ketiga, menolong orang dengan informasi yang aku punya. Menurutku ini bagian yang paling memuaskan.

Sebagian besar yang aku tulis di blog hanya sesuatu yang ecek-ecek. Aku yakin tidak penting sama sekali buat orang lain. Nyatanya, meski tak banyak, ada saja satu dua pengunjung yang berkomentar, berkirim email, atau bahkan menelpon bilang terima kasih karena terbantu dengan informasi. Kepuasaan seperti ini tak bisa dinilai dengan uang. Dia tak termaterialkan.

Mungkin blogger lain punya pengalaman lebih banyak lagi. Kalau aku sih mendapatkan tiga hal itu saja sudah luar biasa. Sebab, aku tak pernah memikirkan apa yang akan aku dapat dari ngeblog. Aku hanya pengen menulis dan membaginya. Itu saja.

Ilustrasi dari sini.