Akhirnya menulis blog lagi.
Niat untuk menulis ini sebenarnya sudah muncul pertengahan November lalu. Ketika melihat tulisan terakhir. Aku pikir, bagus juga kalau menulis lagi persis setahun setelah tulisan terakhir.
Cuma, ya, begitulah. Niatnya gede. Praktinya NOL BESAR. Kebanyakan alasan. Banyak hal mau ditulis, tetapi semua menguap begitu saja.
Maka, baiklah. Mari menulis saja hal-hal penting selama setahun berselang. Buat catatan hidup.
— kemudian terhenti selama 20 hari. tulisan ini dilanjut lagi pada 26 Desember 2024. ajaib sekali.
Jadi, sampai mana tadi? Oh ya, tentang hidup yang banyak alasan dan akhirnya tak satu pun tulisan di blog terselesaikan.
Awalnya aku mau menulis tentang hal-hal penting yang terjadi selama 2024. Terus belok kiri sedikit malah ke arah hidup yang banyak alasan sehingga tak ada satu pun tulisan di blog ini selama satu tahun terakhir. Eh, malah keterusan.
Jadi, apa saja alasannya? Tidak seribu satu juga, sih. Sebenarnya cuma ada tiga, yaitu gangguan, pekerjaan, dan kemalasan.
Pertama, gangguan. Pada dasarnya aku ini penyuka mengerjakan-banyak-hal-dalam-waktu sama alias multitasking. Menulis atau memeriksa laporan sembari mendengarkan musik, misalnya. Laporannya tak hanya satu, tetapi bisa dua atau tiga sekaligus.
Maka, ketika mengerjakan laporan A, bisa tiba-tiba buka laporan B. Atau ketika sedang menulis blog, bisa tiba-tiba buka Twitter. Terus lanjut gulir-gulir. Lalu, niat menulis pun pelan-pelan lenyap. Hilang.
Dan, lupa. Begitu terus.
Kedua, pekerjaan. Basi banget, sih, alasannya. Namun, rasanya ini alasan paling masuk akal. Kegiatanku saat ini lebih banyak untuk beresin pekerjaan.
Biasanya aku bangun pukul 04.30 WITA. Pipis. Cuci muka. Jerang air. Bikin kopi. Subuhan jika sudah masuk waktunya. Langsung membuka laptop. Khusyuk ngerjain ini itu. Tahapan ini menjadi rutinitas hampir tiap hari.
Mulai kerja pukul 5 pagi, kadang sampai malam pun masih asyik sama laptop. Beresin ini itu lagi. Coret satu daftar pekerjaan, tambah dua pekerjaan baru. Begitu terus seolah tak ada habisnya. Waktu dan pikiran terkuras untuk pekerjaan.
Lalu, tak ada lagi niat untuk membuat tulisan di blog.
Ketiga, kemalasan. Dari seribu satu alasan, sebenarnya ini yang paling masuk akal. Akhir-akhir ini aku makin malas menulis tentang kegiatan atau pikiran sehari-hari.
Padahal niat sih ada. Begitu pula dengan ide cerita. Perjalanan ke kota X. Menikmati menu khas di kota Y. Perspektif kritis tentang Z. Pokoknya banyaklah hal untuk diceritakan di blog. Cuma, ya, itu tadi. Kebanyakan alasan untuk menunda.
Salah satu alasan yang sering muncul karena merasa, “Ah, untuk apa sih ditulis di blog. Biarkan saja jadi cerita yang terekam dalam ingatan..” Padahal, tato di bahu kiri sudah sangar banget, verba volan scripta manent. Hehehe..
Jadi, begitulah. Selalu ada “alasan” di balik “kemalasan”. Termasuk alasan untuk tidak membuat satu pun tulisan di blog selama setahun berselang.
Leave a Reply