Makin hari memang makin aneh-aneh saja iklan di TV.
Kali ini soal banyaknya iklan tentang SMS yang bagiku sama sekali tidak masuk akal. Anehnya, hal-hal tak logis ini membordardir penonton TV tiap hari.
Iklan SMS itu beraneka rupa. Tapi pada dasarnya membujuk kita untuk berlangganan layanan tertentu dengan mengirim REG spasi bentuk layanan ke nomor tertentu. Secara sekilas, aku lihat layanan yang ditawarkan itu mulai dari ramalan nasib, jodoh, musik, tato, game, sampai agama. Semua campur aduk ada di sana.
Kalau SMS semacam agama masih mendinglah. Ini mungkin untuk orang-orang yang merasa hidupnya kering kerontang sehingga perlu siraman rohani. Tapi kadang-kadang malah aneh. Seolah-olah SMS tentang hal-hal religius, tapi buntutnya judi dalam bentuk tidak langsung. Hadiahnya.. umrah. Lha betapa anehnya, umrah kok hadiah dari judi. Batas yang profan dan sakral memang makin gak jelas lagi..
SMS yang paling tak masuk akal adalah soal ramalan nasib. Jadi kalau mau tahu tentang kerjaan apa yang cocok buat kita, silakan SMS weton kirim ke nomor XXX. Ada pula SMS Jodoh untuk menilai apakah pasangan kita saat ini berjodoh atau tidak dengan kita.
Secara terus menerus, iklan-iklan SMS itu memengaruhi penonton TV. Seolah-olah SMS lah yang sekarang jadi Maha Kuasa. Kalau mau cari jodoh, cukup ketik Reg Jodoh. Kalau mau tahu pekerjaan yang cocok ketik Reg Weton. Sampai tato nama kita di tubuh Dewi Persik pun bisa. Wislah pokoke sama sekali tidak masuk akal.
Tentu saja tidak masuk akal. Bagaimana mungkin hanya dengan itung-itungan tidak jelas lalu SMS itu bisa menentukan apakah pasangan kita sekarang ini jodoh atau tidak. Bagaimana bisa hanya dengan melihat weton lalu kita bisa menentukan apa jenis pekerjaan yang harus kita pilih.
Ini semua hanya penipuan semata oleh para operator. Satu kali SMS tarifnya rata-rata Rp 2000. Aku pernah baca di Kompas kalau salah satu penyedia layanan bisa sampai mendapat 300 ribu SMS. Penyedia layanan itu mendaapat separuh dari tarif SMS. Berarti mereka bisa mendapat uang Rp 300 juta untuk SMS sebanyak itu. Namun, sebaliknya, bukannya untung, pelanggan malah buntung. Masih menurut Kompas, ada pelanggan sampai menghabiskan Rp 750 ribu dalam sebulan. Hasilnya, tidak ada yang berubah pada nasibnya.
SMS-SMS tak masuk akal itu memang jadi ironi zaman ini. Ketika teknologi justru digunakan untuk memasung akal sehat. Ketika banyak orang putus asa dengan hidupnya lalu merasa bahwa SMS itu bisa menjadi jalan keluar bagi masalahnya. SMS itu bukan memberi jawaban, tapi sebaliknya, menjajah pikiran.
Jadi, mari merayakan ironi kedangkalan omong kosong ini dengan mengetik Reg Spasi Idiot lalu kirim ke nomor HP masing-masing..
Leave a Reply