Betapa Menyedihkan Sinetron Indonesia

0 No tags Permalink 0

Dua hari lalu di rumah teman, aku iseng2 nonton salah satu sinetron di TV. Tepatnya Indosiar. Di rumahku, Indosiar memang ga terlalu bagus gambarnya. Lagian aku juga memang jarang nonton TV milik group Salim ini. Banyakan nonton Trans TV -utk hiburan, Metro -utk update berita, SCTV -utk liputan 6, sekali-kali TV7 dan RCTI. Jadi tanpa Indosiar pun ga masalah.

Sekitar pukul 8 malem waktu Bali. Setelah nonton Bajay Bajuri, channel pun pindah ke Indosiar. Sinetronnya kali ini berjudul Rahasia Ilahi (mungkin ini nama acaranya) dengan sub-judul (apa ya, lupa aku. kalo ga salah sih) Kalung Sakti atau Ratu Kalajengking gitu deh. Ceritanya soal seorang cewek yang dibunuh cowoknya, hanya karena ketauan selingkuh. Cewek itu, namanya Saraswati, kemudian balas dendam dengan cara menitis ke kalung berbentuk kalajengking. Tiap kali kalung itu direbutin, pasti ada yang mati.

Sientron pun mengalir dengan cerita yang maksain. Ga rasional. Sebutlah soal Saraswati yang dibunuh. Hanya gara2 ketauan selingkuh lalu membunuh? Ah, begitu dangkalkah logika orang kita sampe segitu gampangnya membunuh orang.

Soal kalong yang direbutin pun demikian. Alkisah, pacar Saras dan selingkuhannya pun kawin. Tapi pas malam pertama, mereka mati dibunuh kalajengking raksasa yang muncul dari kalung itu. Berturut-turut satu per satu keluarga mantan pacar Saras pun mati mulai dari bapak, ibu, mertua, ipar, dan seterusnya. Semuanya diawali dengan rebutan kalung yang sebenarnya dalam sientron itu juga sangat tak menarik.

Sungguh, pas nonton itu suasana hatiku sangat ga nyaman melihat irrasionalitas2 itu muncul. But, aku paksain semata biar tahu bagaimana sientron itu berjalan. Dan, bagiku memang bener2 ga rasional.

Aku coba pinda channel ketika ada iklan. Sami mawon. Hampir semua TV isinya soal sientron2 pake kedok agama (Islam) itu tapi mengumbar hal2 ga masuk akal. Ya seputar mistik tentang orang dendam, minta tolong dukun, lalu dilawan kiai berusrban bawa tasbih. Atau ada pula soal anak durhaka lalu dikutuk Tuhan dengan disambar petir atau mayatnya dikerubuti lalat dst. Pokoknya sesuatu yang ga masuk akal tapi distempelin KISAH NYATA!

Anehnya, begitulah semua stasiun TV. Agama jadi topeng seolah-olah itu tontonan religius. Gobloknya lagi aku belum pernah dengar ormas Islam atau MUI atau apalah yang protes pada sientron2 seperti itu. Malah akhir2 ini ribut terus maksain biar ada UU anti-Pornografi dan anti-Pornoaksi. Maunya nilai2 itu dipaksa biar semua orang menaatinya. Hanya simbol tanpa mau peduli esensi.

Walah, jadi nglantur ke mana2. Ya, pokoknya itulah. Sebel sama sientron2 berlabel religisu tapi menggiring penonton ke hal2 ga rasional. Parahnya lagi yang dipake label juga ga protes. Meyedihkan!

No Comments Yet.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *