Rumah Tulisan

Ini pengalaman pertama. Ternyata asyik. Pake banget.

Selama empat hari, kami belajar cara membuat video secara partisipatif. Peserta pelatihannya aktivis LSM dan petani mitra VECO Indonesia di Flores Timur, Sikka, dan Ende. Pelatihnya teman-teman dari WatchdoC, Jakarta.

Pelatihan ini merupakan persiapan agar petani dan aktivis LSM mitra VECO Indonesia bisa membuat video sendiri. Jangka pendeknya, mereka harus membuat video tentang bagaimana dampak program lembaga donor ini terhadap para mitra di lapangan. Jangka panjangny, semoga mereka bisa membuat video sendiri nantinya.

Untuk itu, kami mengajak WatchdoC, yang ahli membuat video dokumenter. Selain sebagai pelatih, mereka juga menyiapkan video untuk back up hasil kerja petani dan aktivis LSM yang selesai ikut pelatihan.

Sejak Selasa lalu hingga hari ini, kami pun belajar bersama di Maumere. Selain sesekali turut memandu pelatihan dan diskusi, aku juga ikut belajar bikin video ini. Ternyata asyik. Banget..

Kami belajar hal-hal seputar teknis. Misalnya mengenal kamera, tripod, dan semacamnya. Setelah itu kami juga belajar cara mengambil gambar, wawancara, dan seterusnya. Hal teknis lain sampai soal menyimpan video sampai membuat back up. Semua termasuk hal baru bagiku.

Asyiknya pelatihan ini karena tak hanya teori tapi juga praktik. Ini malah bagian paling banyak. Maka, para petani yang biasa memegang sabit dan cangkul itu pun kini membawa kamera video. Mereka berlatih merekam suasana di sekitar tempat pelatihan: pantai, pohon kelapa, perahu, atau teman-temannya sendiri.

Hasilnya, sekilas sih keren. Setidaknya begitu kata Mas Dandhy Laksono yang jadi pemateri pelatihan.

Maka, mari tunggu hasil akhir mereka para peserta ini pertengahan November nanti. Meskipun dagdigdug nunggu hasilnya, aku sih yakin hasil rekaman mereka akan tetap berbeda.

Ditulis dari WordPress for Android