Tak hanya danau berwarnanya, budaya masyarakat di Kelimutu juga unik dan menarik.
Masyarakat setempat punya tradisi menghormati Gunung Kelimutu dengan tiga danau warna di atasnya. Tradisi ini dilakukan masyarakat yang juga beragam etnis dan agamanya.Menikmati Pesona Danau Tiga Warna
Setelah ketiga kalinya ke Ende, aku baru bisa mampir ke Kelimutu, danau tiga warna di sini.
Danau Kelimutu berjarak sekitar 60 km dari Ende, kota di pesisir selatan Pulau Flores bagian tengah pulau di Nusa Tenggara Timur ini. Lama perjalanan sekitar 2 jam dengan kendaraan pribadi, seperti motor atau mobil.Surga Kuliner Bernama Makassar
Di balik kesan sangarnya, Makassar sebenarnya sangat ramah. Apalagi kulinernya.
Tiap menyebut nama Makassar, maka yang langsung menclok di kepalaku adalah bentrokan antara mahasiswa dan polisi. Media ikut serta menanamkan kesan itu meski mereka juga tak bisa sepenuhnya disalahkan. Tak ada asap tanpa api.
Riuh Guyub Malam Minggu Makassar
Malam minggu di Makassar mengenalkan ramahnya wajah kota yang identik dengan kekerasan ini.
Keriuhan Makassar itu bermula dari Pantai Losari. Dengan tulisan PANTAI LOSARI di tepi pantai, tempat ini menjadi salah satu land mark kota. Beda dengan Denpasar yang, bagiku, tak cukup mengenalkan land marknya, Makassar lebih gesit mengenalkan penanda kota ini.
Pemandangan Langka Ujung Timur Pulau Bunga
Di sisi kanan kami ada kebun kering dengan model terasering, di sisi kiri ada pantai, di depan sana ada gunung berapi. Keren sekali….
Kami baru balik dari Dusun Hokobopo, Desa Bokang Wolomatang, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur. Aku dan Ibrahim, teman dari Yayasan Ayu Tani, selesai liputan tentang petani kacang mete di ujung timur pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
Bertani, Mendayung Rakit Mendaki Bukit
Seumur-umur, baru kali ini aku liputan sampai naik rakit. Bukan di Kalimantan atau pulau lain yang penuh sungai. Ini di Bali!
Jadinya mengejutkan. Apalagi lokasinya bukan di Bedugul atau Kintamani yang memang ada danaunya, tapi di daerah Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Daerah ini, setahuku, tak punya danau. Adanya cuma sawah di dataran rendah dekat pantai dan kebun rimbun di bukit.
Emmerich Setelah 70 Tahun Kehancuran
Pada masa Perang Dunia II, Emmerich am Rein luluh lantak karena pengeboman. Kini, kota di pinggiran Jerman itu tetap menawan.
Menghabiskan sisa satu hari sebelum meninggalkan Belanda, aku memutuskan berkunjung ke Emmerich am Rein, kota kecil dekat perbatasan Belanda dan Jerman. Aku memilih kota di distrik Cleves, Provinsi Dusseldorf ini dengan pertimbangan dekatnya lokasi, mepetnya waktu, murahnya biaya.
Dua Kejutan di Kota Persinggahan
Kafe tempat Karl Marx pernah membaca manifesto komunisme di Belgia itu membuatku senang bukan kepalang. Inilah kejutan kedua mampir di Brussels, Belgia.
Kejutan sebelumnya adalah Town Hall. Bangunan berumur lebih dari 600 tahun ini berada di tengah Grand Palace, kawasan paling populer di Brussels, ibukota Belgia. Jaraknya tak sampai lima menit jalan kaki dari stasiun pusat Brussels.Bangunan gothic yang dibangun pada tahun 1402 ini tak langsung terlihat ketika kami keluar dari stasiun pusat Brussels. Dia tersembunyi di antara hotel, restoran, kafe, toko souvenir, dan bangunan lain di kawasan ini. Tapi, setelah melewati hiruk pikuk turis dan sekitar tiga gang, kami sampai kawasan Grand Palace.