Tidak ada enaknya liputan tentang bencana.
Begitu pula ketika liputan korban putusnya jembatan penghubung di Nusa Lembongan, Senin kemarin. Canggung sekali saat wawancara para korban atau keluarga korban.
Maka, menulislah untuk berbagi. Agar ceritamu abadi.
Somehow, i think it’s the greatest pict i have while trip with Bali Blogger Community (BBC) last week. It’s my Bani, with his longor face. Hehe.. Gus Tulank said, like father like son. Sure. We do..
Sampai hampir pukul 7.30 Wita, mobil pick up yang kami pesan tak juga datang menjemput ke rumah. Padahal semalam sebelumnya kami sudah bilang ke pemilik pick up, tetangga kami di jalan Subak Dalem di pinggiran Denpasar Utara, untuk datang menjemput pukul 7 pagi.
Kami harus berangkat awal karena harus mengambil papan petunjuk jalan yang akan dibawa ke Nusa Lembongan juga jemput bapak ibu yang akan ikut ke sana untuk sembahyang sekalian jalan-jalan. Apalagi Bunda juga harus beli tiket untuk teman-teman yang akan ikut ke pulau seberang tersebut. Jadi harus berangkat lebih awal.