Rumah Tulisan

Foto oleh Anggara Mahendra

Ada dua kegiatan penting terkait BaleBengong minggu ini.

Pertama pada Senin lalu. Kami menerima 17 orang peserta pertemuan Internet Governance Forum (IGF) dari Belanda. Kami atas nama BaleBengong bersama Bali Blogger Community (BBC) dan Sloka Institute menerima kunjungan tersebut sekalian berbagi pengalaman dan pandangan tentang perkembangan teknologi informasi di Bali.

Selain kami, komunitas lain yang hadir dalam acara sekitar 2 jam tersebut adalah komunitas start up Bali dan Asosiasi Pengusaha Jasa Internet (APJII) Bali.

Bagiku sih ini kegiatan penting. Belum tentu kami punya kesempatan lagi untuk berbagi pengalaman tersebut kepada orang-orang Belanda. Karena itu kami antusias sejak awal dikontak Hivos Jakarta untuk menerima kunjungan tersebut.

Peserta kunjungan itu sendiri agak beragam. Ada aktivis, hacker, blogger, anggota DPR, pengusaha, hingga orang kementerian. Semuanya terkait dengan tata kelola internet. Karena itu diskusi selama dua jam itu pun membahas aneka rupa tema terkait tata kelola internet seperti kebebasan informasi, usaha start up, infrastruktur, dan seterusnya.

Tak banyak sih yang bisa didiskusikan dalam dua jam pertemuan di Kedai Desa Dusun Denpasar itu. Tapi ya lumayan daripada tidak ada sama sekali.

Sehari setelah menerima kunjungan tim Belanda, kami juga berkesempatan untuk berbagi pengalaman di Temu Media Komunitas se-Indonesia. Tak lama sih, hanya sekitar 1 jam. Tapi tetap asyik bisa berdiskusi dengan mereka.

Penyelenggara kegiatan Temu Media Komunitas ini adalah Combine, yayasan berpusat di Jogjakarta yang memang mendampingi media-media komunitas di Indonesia. Peserta kegiatan dari berbagai media komunitas dari Aceh, Kalimantan, Maluku, Flores, Jawa, dan lain-lain.

Karena pesertanya dari banyak daerah itulah, maka menurutku ini peluang langka. Kapan lagi bisa berbagi pengalaman mengelola jurnalisme warga kepada banyak orang dari berbagai daerah di Indonesia itu? Apalagi mereka juga semuanya memang pegiat media komunitas di daerah masing-masing.

Diskusinya tidak terlalu seru karena mepetnya waktu. Tapi hidup juga sesi tanya jawabnya.

Nah, pertanyaannya kemudian apa setelah berbagi pengalaman itu?

Ditulis dari WordPress for Android