Dalam Damai Masalah Selesai

11 , , Permalink 0

Es Enak Cafe Me

Sabtu pekan lalu, kami akhirnya bertemu. Aku bersama Lode, istriku. Sri, dari manajemen Cafe Me, bersama pemilik kafe. Pertemuan kami agak canggung pada awalnya, tapi akhirnya toh selesai juga masalah di antara kami.

Itikad untuk bertemu datang dari pihak Cafe Me. Manajemen kafe di Jl Pulau Kawe Denpasar dengan menu spesial mie ini pertama kali kontak aku pada 20 Januari lalu. Manajemen Cafe Me menjawab tulisan pengalamanku diperlakukan tidak simpatik oleh pemiliknya.

Tulisan itu aku buat di blogku sendiri dan di Bale Bengong setelah aku merasa diperlakukan seperti pencuri di kafe tersebut padahal aku hanya mau memotret menu untuk melengkapi tulisan.

Lima bulan setelah tulisan tersebut aku publikasikan, pihak Cafe Me baru meresponnya. Pada intinya mereka meminta maaf dan mengatakan bahwa kejadian tersebut akibat miskomunikasi antara manajemen dan aku. Kami beberapa kali berkomunikasi lewat email tentang masalah tersebut.

Menurutku email di bawah ini paling bisa menjelaskan masalah tersebut versi manajemen Cafe Me. Aku muat di sini seizin mereka. Aku tidak mengeditnya sama sekali.

“Terima kasih banyak atas tanggapan Mas Anton. Well, begini mas dengan ditayangkannya kejadian kesalahpahaman tersebut di Blog Bale Bengong kami merasa tersentak dan mengetahui bahwa kejadian tersebut seperti itu dari sisi Mas Anton. Kami secara tidak sengaja browsing dan menemukan bale Bengong Blog.

Mungkin bisa kita ceritakan sedikit dari sisi kami seperti ini. Ibu pimpinan kami saat itu tidak mendapatkan jawaban yang jelas dari staff kami yang bertugas waktu itu mengenai keberadaan Mas Anton. Karena dikatakan oleh staff kami bahwa dia tidak tau Mas dari mana dan mas tidak ada minta injin untuk memfoto menu kami.

Maka Pimpinan kami bertindak segera menegor Mas Anton. Hal tersebut dilakukan oleh pimpinan kami karena kami khawatir ada pihak yang tidak berkepentingan mengambil gambar atas Cafe Me tanpa alasan yang jelas. itu saja sich sebenarnya pokok permasalahannya. Bila saat itu ada informasi yang jelas yang diterima oleh atasan kami mungkin jalan ceritanya akan menjadi lain dan happy ending.

Well, kami sudah menegur staff kami untuk lebih teliti menerima request atau penjelasan dari customer atau yang bertamu ke cafe me. Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.

Dalam hal ini, kami selaku management bukan berarti mengkambingitamkan staff kami untuk mengatakan bahwa kekeliruan yang terjadi semuanya salah mereka. Kami terus akan menata diri untuk membawa semua persoalan yang ada kepada happy ending dan keiklasan untuk terbuka saling memaafkan atas kekeliruan yang telah terjadi.

Sekali lagi terima kasih atas keterbukaan Mas Anton untuk memberikan kami media untuk memberikan penjelasan kepada Mas dan mungkin pihak – pihak lain yang ikut konsen akan masalah ini. Terima kasih banyak dan kami tunggu mas Anton kapanpun di Cafe Me untuk ramah tamah. ”

Melanjutkan komunikasi lewat email maupun pesan pendek di telepon seluler alias SMS, kami bertemu Sabtu lalu sekitar pukul 12 Wita di Denpasar Junction, kompleks perbelanjaan dan resto baru di Jl Teuku Umar. Aku sengaja meminta tempat yang netral, bukan di Cafe Me.

Selain Sri, yang mewakili manajemen Cafe Me, juga ada ibu yang dulu merampas menu dari tanganku. Ternyata dia memang pemilik kafe tersebut. Aku merasa sikapnya berbeda 180 derajat dibanding ketika kami bertemu di Cafe Me dulu. Kali ini jauh lebih ramah.

Setelah berbasa-basi ke sana ke mari, kami sampai pada masalah yang membuat kami bertemu siang itu, kejadian di Cafe Me September lalu.

Materi pembicaraan kami selama satu jam itu sebenarnya banyak. Tapi intinya adalah pihak Cafe Me sekali lagi minta maaf atas kejadian itu. Alasannya juga sama, miskomunikasi antara pelayan dengan manajemen. Mereka mengaku sudah melakukan evaluasi internal antara staf dan manajemen. Ternyata benar. Si pelayan itu yang tidak bilang ke manajemen bahwa aku sudah minta izin.

Aku sekali lagi menjelaskan bahwa saat itu aku sudah mengenalkan diri dan minta izin pada pelayan untuk menulis dan memotret menu. Ternyata pas ditanya pemilik kafe, si pelayan bilang tidak tahu siapa aku. Padahal jelas-jelas aku sudah mengenalkan diri dan minta izin.

Menurutku masalahnya sudah jelas. Kejadian itu memang akibat buntunya komunikasi antara staf dengan manajemen. Lalu aku yang jadi korban. Untungnya pihak Cafe Me kemudian mengklarifikasi dan bahkan minta maaf.

Bagiku, pernyataan bahwa mereka bersalah apalagi sampai minta maaf sudah menjelaskan banyak hal. Itu sudah sesuatu yang luar biasa. Tidak sembarang orang mau mengakui kalau dia bersalah bahkan meminta maaf.

Aku menangkap niat baik dan kebesaran hati pihak Cafe Me untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dari awal toh aku tak berniat untuk menyudutkan mereka. Misalnya dengan tidak menyebut nama atau memperlihatkan foto kafe tersebut sama sekali dalam tulisan soal kejadian September lalu. Aku menulis hanya sebagai bentuk protes konsumen yang merasa diperlakukan tidak simpatik.

Karena itulah, melalui tulisan ini aku mau menegaskan bahwa masalah tersebut sudah selesai. Kami menyelesaikannya dengan damai. Happy ending. Tak ada lagi masalah di antara aku dan Cafe Me..

11 Comments
  • PanDe Baik
    February 25, 2010

    …mereka khawatir dengan kekuatan dunia maya rupanya. hehehe…

  • asn
    February 25, 2010

    untung cepat selesai mas, turut senang mendengarnya. kalo ber-larut2 bisa2 ada website koinpedulianton.com dan masuk metrotv khan bisa berabe :p

  • didut
    February 25, 2010

    nice … rupanya kafe itu bersahabat 🙂

  • threea14
    February 25, 2010

    syukurlah dah baikan..hehe..
    tau kamu ktemu sama yg punya, aku nitip pesan kemarin ton..bilang sama pemiliknya, kalo mau rame, harganya diturunin donk..kemahalan untuk ukuran kafe yg menunya biasa dan isinya sedikit.

  • Riri
    February 27, 2010

    klo ke cafe me mau sama mas anton aja deh, pasti kali lain dateng dikasi gratisan 😀

  • imadewira
    February 27, 2010

    wah, sungguh gentle.. syukurlah masalah itu sudah selesai, tapi sebagai catatan (maaf, bukan bermaksud memperpanjang lagi), semoga niat minta maaf mereka datang dari lubuk hati, bukan hanya demi nama baik, dan pak anton pun memaafkan dari lubuk hati dan ikhlas..

    kalau dah damai gini, semua senang 🙂

  • eka dirgantara
    February 28, 2010

    wah aq pernah makan disana sama geng BCC…

    setuju sama bli Pande..mereka mungkin takut akan kekuatan dunia maya…

  • novan
    March 1, 2010

    yang penting gretongan getoh 😀

  • indratie
    March 1, 2010

    ngomong2 makanannya enak gak beli 😀
    salam kenal 🙂

  • agung mahendra
    March 4, 2010

    waktu ketemu di junction itu,mas?

  • .gungws
    March 4, 2010

    oops…akun sapa ituu?yg nyangkut di laptop saya!??hehehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *