Kami seharusnya menulis tentang ini pekan lalu. Tapi, saking gembiranya, kami lupa.
Padahal ini kabar gembira buat kita semua. Eh, setidaknya buat kami. Semoga juga buat Anda semua.
Maka, menulislah untuk berbagi. Agar ceritamu abadi.
Meski baru kenal komputer, para peserta sudah bisa menggunakan email dan blog.
Kami “menguji” beberapa peserta setelah pelatihan di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 15-17 Maret ini. Kamis petang ini, setelah selesai seluruh materi tentang menulis di internet, membuat email, serta tata cara mengelola blog selesai, kami minta beberapa peserta mempraktikkannya di depan kami.
Ketika semakin jarang ngeblog, aku justru makin rajin mantengin Tweetdeck.
Di aplikasi Tweetdeck, pengguna bisa mengatur banyak akun jejaring sosial. Selain Facebook dan Twitter, pengguna bisa menambah akun Foursquare (penanda lokasi), Myspace (musik), Buzz (mikroblogging ala Google), dan Linkedin (profil profesional).
Bukan lagi media yang mengendalikan pembaca, tapi sebaliknya, pembaca yang mengendalikan media.
Begitulah prinsip media online. Terlalu banyak pilihan media bagi pembaca. Kalau pembaca tak suka, dia tinggal klik, memindahkan alamat yang dia baca. Dari situs di Indonesia, dia bisa langsung pindah ke negeri antah berantah.
Senin ini aku dapat undangan dari Telkomsel untuk hadir di tes peluncuran produk baru mereka. Sekalian saja aku tulis uneg-unegku selama ini.
Undangan itu ditujukan ke aku untuk mewakili Bali Blogger Community (BBC). Aku sudah kirim ke milis BBC namun tak ada yang menyatakan bisa hadir. Karena Hari Purwanto dari Telkomsel juga minta aku datang sebagai narasumber, maka dengan senang hati aku hadir. Menghormati undangan sekalian menyampaikan pikiran dan masukan.