Transkrip Jeruk Minum Jeruk

5 No tags Permalink 0

Prodita Sabarini, wartawan The Jakarta Post, hari ini wawancara aku per telepon. Temanya tentang blogging di Bali. Ini ibarat jeruk (J1) minum jeruk (J2) alias wartawan wawancara wartawan. Jadi ya narasumber pun membuat transkip wawancara tersebut. Kurang lebih, ini transkripnya.

Jeruk 1: Sejak kapan ngeblog?
Jeruk 2: Sekitar Maret atau April 2004

J1: Gimana ceritanya?
J2: Waktu itu kenal blog dari teman di Bandung yang ketemu di internet. Dia yang ngajarin aku untuk bikin blog. *Thx, Sireum..* Setelah itu keterusan sampe sekarang.

J1: Langsung pakai blogspot?
J2: Iya. Baru minggu ini ganti ke WordPress.

J1: Untuk apa ngeblog?
J2: Nyimpen tulisan sendiri di internet. Kan tidak terbatas. Bisa curhat, cerita hidup, feature, resensi, opini. Apa saja. Tapi utk aku sendiri, bukan utk orang lain. Jadi ya tidak ada urusan dibaca orang lain apa tidak, atau dimengerti orang atau tidak. Aku nulis saja terserah mauku. Baru akhir2 ini mikir kalo aku bikin blog jg agar orang lain bisa belajar dari blog itu. Mulai mikir juga untuk dibaca orang lain.

-mmm, apa lagi ya?-

J1: Suka main ke sesama blogger Bali?
J2: Akhir-akhir ini ya. Dulu sih tidak peduli. Aku bikin blog kan untuk diriku sendiri. Tapi sekarang mulai berubah, rajin main ke blogger Bali lain. Soalnya gemes karena di Bali belum ada komunitas blogger Bali.

J1: Berapa banyak blogger di Bali?
J2: 1000 lebih.

J1: Wah, banyak ya?
J2: Ya, tapi itu baru2 ini. Maret 2007 lalu aku cari di google atau blogspot hanya ada sekitar 80. Tidak sampe 100. Tapi sejak sekitar Juni/Juli tiba2, bum!, meledak sampe 1000an. Mungkin karena Adsense. Banyak blogger cari duit dari blog sekarang.

J1: Sudah ada komunitas blogger Bali?
J2: Belum. Baru sebatas milis. Komunitas resmi belum ada. Nama pun belum jelas antara Bali Blogger Community atau Semeton B(e)logger.

J1: Berapa banyak yg ikut milis?
J2: Sampe hari ini 52 orang.

J1: Memang kenapa harus ada komunitas blogger?
J2: Pertama karena iri dengan kota lain. Jogja punya angkringan, Semarang punya Loenpia, Bandung punya Bandung Blog Village, Makassar punya AnginMamiri, dst. Kedua karena ingin memanusiakan dunia maya ini. Blogger itu kan sesuatu yg maya. Hanya penuh dengan ikon, tanda. Kita perlu bikin sesuatu agar yang maya itu secara fisik memang ada.

J1: Sudah pernah ketemuan?
J2: Yang aku ikut sih dua kali. Tapi sedikit orang. Menurutku banyak blogger Bali yang apatis. Males ngumpul2. Padahal kan seharusnya kami bisa bikin sesuatu yang lebih berarti. Misalnya ngajarin anak2 SMA bikin blog atau ngajarin cara make internet. Ya, biar internet dan blog ini tidak jadi sesuatu yang elit. Internet dan blog kan masih sesuatu yang elit.

J1: Bagaimana dengan blog yang komersil? *Sambil nyebut beberapa contoh.*
J2: Ya tidak apa-apa. Itu kan hal yang wajar. Mereka cari duit dari blog. Tapi kalau aku tidak masuk aliran itu. Orang bikin blog kan niatnya macem-macem. Ada komersil, ada utk kesenangan pribadi, hobi, dst.

J1: Apakah blog komersial bisa mendukung promosi ttg Bali?
J2: Tentu saja. Sayangnya sebagina besar isinya hanya copy paste dari sumber lain, bukan sesuatu yg personal.

Wis. Itu dulu. Kita lihat apakah hasil wawancara itu jd dimuat di TJP atau tidak. Kalau jd, pasti diupload di sini. Hehehe.

5 Comments
  • dani iswara
    October 31, 2007

    potensi blogger yg tinggal di Bali saat ini sudah sangat memungkinkan utk dikoordinasi mjd spt yg dilakukan komunitas blog kota lain..tinggal tunggu tgl mainnya aja bli anton..saya dukung dr pulau seberang.. 🙂

  • wira
    November 1, 2007

    saya udah termasuk yg 1000 itu nggak ya?

  • saylow
    November 3, 2007

    Hmmm… kalau tujuannya buat edukasi dan perjodohan saya ngikooot hahahahaha

  • dayu kinanti
    November 5, 2007

    Nice but NOT good.

    Blog is block
    Warung curhat
    Gigs,
    Shit i’m trapped

  • baliazura
    November 13, 2007

    sepertinya apa yang dipercakapkan*halah*
    yang di obrolin udah kesampaian ya bli’

    dan benar bahwa blog itu identik dengan ikon masing2 empunya, tapi ng-blog itu seru. asli

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *