Minggu [1/6] pukul 21:27 Wita. Sebuah SMS masuk, mengganggu batas antara lelap dan sadarku. Pengirim SMS itu Dogi, teman di penanggulangan AIDS. Dia meneruskan SMS berantai dari teman-teman di Jakarta.
“Dek ini dari Mas Gun. tolong sampaikan ke semua teman wartawan: Guntur Romli, penulis dan aktivis kebebasan beragama, luka parah akibat penyerbuan FPI terhadap aksi damai aliansi kebebasan beragama di monas siang tadi. sekarang dirawat di RSPAD dan harus dioperasi. kekerasan berkedok agama harus dilawan! mohon bantuan kawan2 media untuk menyebarluaskan kisah duka ini. untuk detail silakan kontak nong darol (081611xxxxx). salam. arif zulkifli.”
Selesai baca SMS itu, aku merasakan dada sesak. Seperti menahan amarah. Tapi tidak tahu harus melampiaskan pada siapa.
Lalu, hari ini, semua media menjadikan kekerasan itu sebagai berita utama. FPI menyerang aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Jakarta kemarin. Sekitar 500 preman berjubah itu menyerang peserta aksi AKKBB dengan membawa bambu, pentungan. Akibatnya, 20an orang luka-luka.
Inilah kekerasan kesekian kali yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI), milisi berkedok agama itu. Sudah terlalu sering gerombolan preman ini berkoar-koar bawa nama Islam tapi perilakunya bejat tidak karuan. Inilah orang-orang yang merasa berhak atas surga lalu membuat neraka untuk orang-orang yang dianggap bersalah oleh mereka. Mereka bereriak “Allahu Akbar” tapi kelakuan bar-bar. Mereka membawa nama Tuhan tapi kelakuan kayak setan!
Anehnya, negara lebih banyak diam merespon kekerasan yang dilakukan gerombolan preman berjubah ini. Jangan menindak, mencegah pun tidak.
Aku lihat di TV, polisi hanya bengong melihat milisi berbaju putih-putih dan bercadar itu mengejar ibu-ibu dan anak-anak berjilbab peserta aksi damai AKKBB.
Lalu, malam ini [2/6] aku lihat pernyataan SBY, sebagai kepala negara soal kekerasan oleh FPI tersebut. “Saya minta hukum ditegakkan, pelaku-pelaku diproses secara hukum dan berikan sanksi hukum secara tepat,” katanya.
Aduh, Pak SBY. Anda presiden, pemimpin tertinggi negara ini. Seharusnya Anda bukan meminta, tapi memerintahkan agar orang-orang seperti FPI itu ditangkap. Sudah terlalu banyak bukti kekerasan yang mereka lakukan.
Lalu bukan Anda, lalu siapa lagi yang harus bertindak tegas pada mereka?
Leave a Reply