Maka, aku pun tak bias lagi menahan dongkol hati gara-gara masalah ini. Soalnya memang menyebalkan banget. Dan berkali-kali terjadi. Begitu pula hari ini.
Sebelum ke kantor pagi ini, aku dipesenin Bunda agar mampir ke tempat Arie untuk nagih utang. Ini memang profesiku yang lain, debt collector. Hehe. Namanya nagih utang, maka aku harus ho’oh saja menuruti kemauan Arie yang ngajak ketemu di rumah. Tanpa kemaluan, aku pun yamperin pasangan Yanuar ini ke rumahnya.
The problem is aku belum pernah ke rumahnya Arie. Alamatnya di Jl Tukad Yeh Aya IX Gang 18A nomor sekian. Cari Jalan Tukad Yeh Aya sih tidak susah. Tapi ketika cari gang, aku mulai nemu masalah. Sebab nama gang di jalan ini tidak kompak.
Logikanya, kalau memang ada gang IX, berarti kan harusnya semua gang di situ ya pakai urutan angka I, II, dst. Lha ini tidak. Ternyata gang kecil di sini pun bisa jadi nama jalan, bukan lagi gang. Misalnya Tukad Sungi, Tukad Badung, dan seterusnya. Anehnya, gang IX itu ternyata lebarnya sama dengan yang disebut sebagai jalan. Walhasil, aku pun mulai bingung.
Tapi lebih bingung lagi ketika mencari gang di dalam gang. Aku harus cari Gang I8A di dalam gang IX itu tadi. Parahnya lagi urutan nama di sini tidak jelas. Nama-nama gang di kanan dari bagian depan itu pake huruf A, B, dst. Padahal gangnya si Arie itu 18A. Maka, setelah sampai ujung kucari, tidak ketemu juga gang ini.
Aku baru ketemu setelah si Arie kwek-kwek ini telpon dan nunggu di depan gang. Eh, ternyata nomor gangnya itu kecil banget. Itu pun di tembok bagian bawah, tidak pakai papan petunjuk. Walah, pantes saja, Mbak.
Pengalaman susah cari alamat ini bukan kali pertama. Sudah berkali-kali. Sekitar dua minggu lalu, aku pun harus muter-muter cari alamat Pan Belog di Jl Gemitir Gang Suli di daerah Tohpati. Soalnya nama gangnya memang tidak pakai papan hijau kecil seperti nama jalan pada umumnya.
Di antara sekian pengalaman cari alamat itu, cari di daerah Monang Maning bisa jadi yang paling susah. Ada teman tinggal di Jl Gunung Bromo. Meski sudah berkali-kali main ke rumahnya, aku selalu kesasar tiap kali main ke sana.
Jadilah aku mikir bahwa pengaturan nama jalan di Denpasar memang masih banyak masalah. Akibatnya, cari alamat pun sangat susah.
Kapan-kapan aja deh aku bikin tulisan lebih bagus soal nama2 jalan di Denpasar ini. Sekarang balik kerja dulu. Hehe..
Leave a Reply