Awalnya aku pengen posting soal perjalanan ke Jatiluwih kemarin. Menikmati terasering sawah yang sedang diproses untuk menjadi Warisan Budaya Dunia Unesco itu lumayan menarik. Lebih menarik setelah tahu bahwa ada sesuatu yang sedang disembunyikan di sana untuk tujuan tersebut.
Tapi, ah, aku malas nulis panjang. Seharian nyelesaiin kerjaan lumayan melelahkan. Apalagi ini hari Minggu, waktunya nonton Simpsons. *He.he.he*
Lagian ini 28 Oktober 2007. Tidak enak hati sama para pendahulu yang sudah susah-susah bikin Sumpah Pemuda. Jadi ya mengingat para pendahulu sajalah dulu. Tadi maunya posting Sumpah Rakyat, yang terakhir kami serukan ketika aksi solidaritas untuk Myanmar 30 September lalu. Tapi kok romantik amat. Hormat sajalah buat Pak Afnan Malay yang sudah bikin Sumpah Rakyat.
Jadi, aku bikin saja Sumpah Blogger Indonesia. Aku sudah berusaha, berpikir, dan berjuang keras sampai titik liur terakhir *halah!* tapi tidak ketemu Sumpah Blogger yang revolusioner. Maka aku buat saja begini:
Sumpah Blogger Indonesia
Kami Blogger Indonesia mengaku bertanah air satu, tanah air tanpa perbatasan.
Kami Blogger Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa tanpa pemaksaan.
Kami Blogger Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa tanpa prasangka.
Ini sekaligus menyambut Hari Blogger Indonesia yang ditetapkan pada Pesta Blogger kemarin. So, bagaimana Sumpah Blogger Indonesia versimu?
October 28, 2007
kurang lebih sama,kita bisa menjadi apapun dan siapapun di dunia yang tanpa batasan,paksaan dan menghilangkan prasangka.
hidup blogger Indonesia!!!!!
October 31, 2007
Hidup……….
November 1, 2007
Om anton, apa kabar…???