Perempuan di Sarang Penasun [8]

0 No tags Permalink 0

***

Toh, dengan semua masalah itu, usaha Yeni dan PL NEP Yakeba lain termasuk berhasil. Indikator paling jelas adalah makin banyaknya jumlah klien NEP Yakeba. Bulan pertama program berjalan ada 42 penasun dijangkau. Juni lalu ada 359 penasun klien NEP Yakeba. Sebagian klien juga ikut voluntary conselling testing (VCT) atau konseling dan tes secara sukarela. Bulan pertama hanya lima klien ikut VCT di Yakeba. Hingga Juni lalu sudah 63 orang ikut VCT, 58 di antaranya tes HIV. Hasilnya 28 penasun positif HIV.

Penasun yang ikut client meeting juga makin bertambah. Dulu hanya dua atau tiga klien yang ikut di salah satu ruangan kecil Yakeba. Kini minimal 15 klien tiap pertemuan. Pertengahan Juni lalu misalnya belasan klien memenuhi ruang tamu Yakeba saat client meeting tiap Jumat. Karena kursi yang ada tidak cukup, sebagian duduk lesehan di lantai.

Bertambahnya jumlah klien juga diikuti perubahan perilaku. Cecep, yang sudah 25 tahun pakaw misalnya kini rajin cek kesehatan. Dia dan Yeni memang sudah kenal lama sejak masih pakaw bareng. “Kami saling ngawasin dan beri nasehat. Kalo aku lagi drop badan atau sakit, dia yang marahin aku biar berhenti make,” katanya. Kini Cecep rajin tes CD4 per enam bulan. Dua bulan lalu dia tes dengan hasil stabil.

Cecep, duda beranak satu yang bercerai 13 tahun lalu itu, jarang sakit meski ada virus di tubuhnya. Dia cuma cepat capek. Giginya ompong tinggal enam gigi bawah dan lima gigi atas. “Biasalah junkie.. Pakaw kan makan tulang, terutama tulang gigi. Padahal aku sudah minum Anlene tiga tahun ini tapi tetap saja gigiku habis,” katanya, tertawa memamerkan gigi depan yang hilang itu. [the end]

No Comments Yet.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *