Minggu ini tiba-tiba kematian dan kelahiran datang silih berganti.
Sabtu (15/3) lalu, ayahnya Geg Ary, teman sejak di Pers Mahasiswa Akademik, meninggal karena bronchitis dan stroke. “Kombinasi yang tepat untuk segera mengakhiri hidup,” kata Geg ketika aku telepon Minggu malam setelah aku dapat kabar dari Happy, teman kami, dan aku ricek ke Toni, pacar Geg yang juga temanku.
Kematian itu bener-bener mengagetkanku. Sebab setahuku bapaknya Geg sehat-sehat saja. Ternyata dia sudah dirawat di RS Sanglah hampir sebulan. “Aku memang sengaja merahasiakannya pada kalian,” kata Dung Dung, panggilanku pada teman yang juga karibnya Bunda ini. Geg tinggal di Mengwi, jadi kami tidak bisa langsung main ke rumahnya setelah dapat kabar itu.
Lalu, Selasa lalu, giliran Bli Pande kasih kabar tentang kelahiran anaknya. Teman di Bali Blogger Community (BBC) ini kirim kabar lewat SMS juga posting di blognya.
Telah lahir dengan selamat, Putri dari Pande dan ALit, pada pukul 6 pagi, tanggal 18 Maret 2008. Dengan Berat 3 Kg dan panjang 49 cm. di Bidan Wiratni, jalan nangka Selatan. Semoga sehat selalu.
Hari ini aku pun berniat menjengu anaknya bareng Adi dan Wawan, teman di BBC. Kami ada di satu jalur perjalanan ke rumah Bli Pande jadi memudahkan untuk berkunjung. But, ternyata kabar kematian itu datang pula hari ini dari Adi, yang justru berniat melihat kelahiran.
Siang tadi, sekitar pukul 11, Adi mengabarkan lewat gtalk kalau ayahnya meninggal di Malang. Almarhum meninggal karena kanker. Aku tidak bisa berkomentar banyak. Speechless..
Minggu ini, kematian dan kelahiran itu datang bergantian. Dan, aku hanya menunggu giliran. Berdiri di antrian.
Leave a Reply