Tadi pagi ngobrol ma psikolog soal narkoba. Mengalir begitu saja sih. Hingga pada satu titik dia bilang kalau masalah narkoba itu terjadi karena remaja sedang dalam masa pencarian identitas . Akibatnya, remaja pun berusaha mencoba-coba, termasuk narkoba.
Aku tanya dia. Apa benar sebagian besar pengguna narkoba adalah remaja? Jangan-jangan hanya mitos? Atau malah kambing hitam?
Ada contoh kecil. Di blok H Lapas Kerobokan Bali, blok khusus narkoba, aku tidak menemukan remaja sama sekali. Remaja ini kalau dilihat dari umur ya maksimal 21 tahun. Atau ya 25 lah paling tua. Di sel itu, setauku sedikit banget yang seumuran remaja. Banyakan malah orang tua. Sekitar 30-40 tahun.
Aku cek lagi beberapa kasus narkoba di Bali. Jarang banget yang berusia remaja. Banyakan ya orang tua itu tadi. Karena itu, menurutku, anggapan bahwa remaja adalah pengguna terbanyak narkoba hanyalah mitos. Remaja hanya dijadikan kambing hitam agar jelas siapa pihak yang bisa disalahkan.
But, psikolog itu bilang kalau remaj tidak bisa dilihat dari sisi umur. Bisa juga sisi gaya hidup. Kalau ada orang dewasa yang suka dugem ngedrug dst berarti belum dewasa. Istilahnya fiksasi, dewasa umur, tapi kelakuan remaja.
“Konotasinya negatif apa positif?”
“Negatif!” jawabnya.
Waduh, kenapa hal negatif -lagi-lagi- ditimpakan pada remaja?
Leave a Reply