Gerakan ini didedikasikan untuk pembaca surat kabar yang telah dibodohi karena membaca tulisan pesanan. Perhatikan tiap berita yang mencoba memanipulasi pembaca dengan menyertakan tanda bintang (*) di akhir artikel.
Makin banyak media yang berani menurunkan berita pesanan (yang bisa dibeli) tanpa memberi tanda bahwa itu advertorial atau berita iklan. Bahkan, berita itu tidak biberi garis api-tanda tegas untuk membedakan iklan dan berita.
Tragisnya lagi, berita tanda bintang makin merajalela, tak lagi malu-malu. Berita iklan kini di halaman depan alias headline!
Maka dari itu, demi manusia yang makin tengik, bumi yang makin terbakar dengan gombal dan narsis yang tak beradab, sudahilah membaca artikel tanda bintang. Kalau perlu, jangan beli korannya.
Sumber: Luh De Suriyani
April 4, 2008
Kayaknya tulisan bli tentang koran-koranan bakal nyambung lagi ya….he.he
tapi memang benar, media sekarang terlalu mementingkan profit sehingga” iklan” pun digunakan Headline…
April 4, 2008
saia awam tentang kode etik jurnalistik
apakah itu melanggar bli ?
media mainstrean mah dari dulu begitu.
profit oriented miskin educated aktif!
April 4, 2008
SETUJU..!!
Pak, bagaimana tentang berita olahraga di salah satu koran terbesar di Bali yang yang mengkopi paste berita di internet begitu saja. Kayaknya melanggar etika deh..
April 4, 2008
mendingan langgan koneksi internet daripada langganan koran…
April 4, 2008
aku punya berita koran tanpa bintang…
tapi di blogku… 😀
April 4, 2008
demi uang dan penambahan jumlah oplah koran tiap harinya, segala hal bisa di halalkan.
bagaimana media penerangan milik kita ini ke depannya?
April 4, 2008
yap. kita beli sampah setiap hari. Bukan bagaimana ini penipuan. Seseorang yang tidak layak masuk berita bisa beli berita hari ini dan tampangnya nongol.
keadilan berita untuk siapa saja
April 4, 2008
xixixixixi … gara – gara baca tulisan bli anton yang dulu itu, saya selalu scroll ke bawah buat liat bintang ini kalo mau baca berita di balipost hahahaha 🙂
April 4, 2008
nampaknnya kita sebagai pembaca mulai lebih teliti lagi ya,biar bisa membedakan gitu..
kenapa hari gini semakin sulit saja ?
April 4, 2008
ikut pasang satu ya 🙂
April 5, 2008
Tapi saya perlu beli korannya bos…!!
buat bersihin kaca…..wuekekek… 😆
(hari ghini bersihin kaca pake koran…???)
April 5, 2008
ooo gitu ya bli? untung ga langganan koran.. 😀
April 7, 2008
@ artana: sebenarnya tidak dilarang cari profit. asal jujur aja sih. bukan dg menipu pembaca koran.
@ erickningrat: iklan itu wajib. kalau tanpa iklan, media tdk akan hidup. tapi haram hukumnya bagi media utk menacmpuradukkan berita dg iklan. harus ada batas yg jelas. kalo tidak, itu penipuan pd pembaca.
@ wira: kalau ambil berita dr internet sih boleh saja, pak dosen. selama ada keterangan di sana dari mana berita itu diambil.
@ widi: bener, mbok. makanya aku skr satu aja langganan media yg bs kami percaya, Kompas.
@ dipoetraz: yg soal selangkangan itu ya? 😀
@ ick: mari percaya blog saja. gratis bacanya. 😀
@ isoul: betul, pi. hajar terus. 😀
@ nyoman ribeka: aha, brarti pembaca media yg bagus. 😀
@ paramarta: gampang kok, bli. tidak usah baca saja. 😀
@ devari: silaken, bli.
@ ady gondronk: bukannya pake tidur.
@ imsuryawan: yoi. bener2 beruntung tuh. 😉
April 8, 2008
numpang ne bli!
@artana: soal copy mengcopy berita internet, wah kayaknya anda ga baca keseluruhan ya. lihat aja sumbernya, yang paling sering sportinglife, channel 4, autosport, goal (buka yang versi Inggris), semuanya dalam bahasa inggris. jadi kita juga kerja nerjemahin, bukan copy paste.
kompas, jawapos juga sering pakai sumber itu. cuma bedanya tidak ada embel-embel /net di belakang nama pembuatnya. mereka hanya tulis sumbernya. bahkan jawa pos nyaris setiap hari. kapan-kapan, ada baiknya bapak buka sportinglife.com, goal.com, channel 4, biar jelas pak ya!
he..he.. kok kesannya sewot, ga kok. cuman meluruskan.
soal berita berlabel * (kami menyebutnya bintang kejora), wah no comment! kalau mau mengutuk, kutuk sajalah pimpinannya. yang dibawah ga tahu apa-apa. itu urusan big bos “babe” yang lagaknya sudah kaya menteri itu. disini ada istilah, ga perlu idealis, yang penting realistis. semua karyawan dari tukang kebun hingga redaktur punya prinsip: SDM (selamatkan diri masing-masing). big bos itu tidak hanya tengik, tapi juga rakus!
April 8, 2008
@artana, sory, tadi harusnya @Wira. sorry dorry, mossy. hee…. (udah salah nyolot pula)
April 8, 2008
Apakah ini berlaku untuk semua koran? maksudnya makna tanda bintang itu sama untuk semua koran? kalau tidak maka mesti dijelaskan tanda itu hanya untuk BP, kalao tidak nanti takutnya koran lain pake tanda yang sama tapi maksudnya berbeda.
April 12, 2008
lho bukannya balipost yang bikin semua menjadi ada..semua berawal dari balipost. ya namanya juga cari makan.kan juga marketing.walau bayar tapi kalau beritanya tidak benar ya tidak dimuat dan uangnya dikembalikan.kok repot.nah sekarang pada sanggup bayar nggak? hidup balipost!
—
aih, aih, aih. tambah satu lagi orang bernama belog. 😉
jadi begini, kak. tiang niki ten anti iklan ring bali post. tiang cuma minta agar iklan tidak dicampuradukkan dg berita. itu ga bener. kalau mmg iklan ya katakan iklan. dan memang itu harus bayar. tp kalau berita ya tidak usah bayar. itu namanya penipuan trhadap publik. kenten, kak belog.
eh, ada salam dr pan belog. ;))
April 26, 2008
ada semacam notifikasi, disclaimer, advertorial policy gitu ngga ya..lama dah gak baca koran nok..
July 17, 2014
KECUALI CNN…