Karena inilah aku menikmati benar pekerjaanku saat ini. Senin sampai Rabu aku duduk manis di depan komputer kantor. Kerjaku mengedit tulisan orang yang dikirim buat majalah tempatku kerja part time. Sambil ngedit, aku bisa online dari sekitar pukul 8.30 hingga pukul 5 sore. Makanya aku jadi rajin ngeblog atau gaul di milis. Hehe.
Kadang-kadang, jika ada pekerjaan lain di hari Senin, Selasa, atau Rabu di luar urusan kantor ini, aku tinggal menukarnya dengan hari lain. Batasnya hanya aku harus masuk tiga hari dalam seminggu.
Lalu, sisa hari lain dalam seminggu itu aku bisa gunakan untuk kerjaan lain-lain. Asiknya pekerjaan lain itu, menulis lepas, bisa dilakukan sambil jalan-jalan dan makan-makan. Sudah jalan-jalan dan makan-makan, dibayar pula. Hehe..
Begitu pula hari ini. Minggu lalu, pesanan tulisan datang dari salah satu media tempat biasa nulis. Dead line 15 Februari besok. Maka, hari ini aku pun kelayapan cari makan. Kok ya kebetulan banget ini hari Valentine dan aku jalan sama Bunda cup-cup mmuah. Jadilah aku liputan sambil, ehm, ML! Kami melakukannya dua kali di dua tempat berbeda. Enak tenaaaaan. 😀
Pilihan kami ke daerah Sanur. Maunya di Semawang, dekat Grand Bali Hyatt Sanur. Sebab ada teman yang minta tolong aku untuk cari tempat ML di dekat sini. Tapi pas lewat jalan Danau Tamblingan, kami kepincut dengan Restoran Pregina karena namanya mengingatkan pada salah satu studio musik yang berjasa besar mempopulerkan musik rock Bali. Usai melihat sebentar lain di tempat lain dekat Grand Hyatt, kami segera balik ke Pregina.
Aku dan Bunda pilih tempat di pojok agar lebih asik. Kami membuka jaket. Duduk lebih mepet. Dan, kami pun memesan menu. Siang itu menu ML kami adalah siap panggang mekotok-kotok dan kare sari segara. Kami siap make lunch (ML) alias makan siang. Hehehe..
Siap panggang mekotok-otok adalah menu ayam panggang dengan sambel. Mirip ayam penyet. Tapi ini ayamnya dipanggang. Menu ini disajikan bersama lalapannya. Bunda bilang sih enak lengkap dengan semua alasannya. Aku bilang biasa saja.
Justru menuku, kare sari segara, yang memang mak nyus. Menu ini berupa kare yang kental banget dengan tiga jenis sea food di dalamnya: udang, cumi, dan tuna. Biar lebih terasa cita rasa internasionalnya, kare ini dikasih paprika dan bawang bombay. Bumbunya terasa banget. Serenya saja masih dibiarkan terikat di sana.
Untuk ML di sini, kami menghabiskan Rp 69 ribu termasuk minum air mineral dan soda gembira. Harga persisnya siap panggang mekotok-otok Rp 20 ribu dan kare sari segara Rp 25 ribu. Harga itu belum termasuk pajak 15 persen. Ya, menurutku tidak terlalu mahal. Jadi, bisalah jadi referensi tempat makan enak, murah, tapi berkelas di Sanur, Denpasar, atau Bali sekali pun.
Usai ML di Restoran Pregina, kami kabur untuk ML di tempat lain. Kali ini ke Kopi Bali House Jalan Raya By Pass Ngurah Rai Sanur. Kami memang mau ML yang lain yaitu minum lopi, eh, kopi. Hehe.
Dan, tempat ini bener-bener cocok untuk menikmati Valentine. Tempatnya di pinggi jalan. Agak ribut. Tapi begitu masuk gedung berlantai tiga ini, sepertinya hiruk pikuk lalu lintas tidak terdengar sama sekali. Tapi di dalam sebenarnya banyak sekali pengunjung. Mungkin karena jam makan siang.
Ada dua pilihan tempat: smoking area dan no smoking area. Kami pilih no smoking area lalu naik ke lantai dua dan, seperti biasa, pilih tempat di pojok.
Kami pilih cafe nutty dan frozen green tea. Btw, ini kali pertama aku ke Kopi Bali House. Dan aku baru tahu juga kalau ternyata tempat ini tidak hanya menjual kopi bali yang terkenal itu. Di sini juga banyak makanan Eropa dan Indonesia. Maka, dia bisa jadi tempat makan yang lengkap juga di Sanur.
Cafe nutty yang aku pesan itu komposisi yang unik. Berturut-turut dari paling bawah adalah kopi, es, cream, dan kacang. Eh, kacang ini sebenarnya juga tersebar di seluruh bagian. Makanya disebut cafe nutty. Kalau frozen green tea isinya teh hijau, buah ceri, dan cream. Kata Bunda juga enak banget. Tapi lebih enak punyaku. Sebab punyaku kopinya terasa dari awal sampai akhir. Oya, harga minuman ini Rp 25 ribu. Harga cafe nutty Rp 24 ribu per gelas. Keduanya belum termasuk pajak 15 persen.
Ketika kopi di gelas tinggal sisa-sisa, kami segera cabut. Kami sudah puas ML hari ini. Kapan-kapan dilanjut lagi.
Leave a Reply