Rumah Tulisan

maka, menulislah untuk berbagi, agar ceritamu abadi.

Anak-anak Tentara Melawan HIV/AIDS

Persis pas aku baru keluar dari rumah teman, sebuah pesan masuk ke HP. Isinya tentang teman yang sakit. Dia orang dengan HIV/AIDS (Odha). Teman yang aku kunjungi juga Odha. Mereka kakak beradik. Kami ngobrol tentang bagaimana kakak adik itu saling mendukung. Juga ibunya.

Selesai baca SMS itu, aku segera ke tempat teman lain yang lagi sakit itu. Kami kenal -tak begitu akrab- sekitar setahun lalu. Hanya tau nama dan latar belakang dia sebagai mantan pecandu heroin [junkie]. Sejak tiga bulan lalu aku mulai kenal akrab dengan teman yg lagi sakit itu karena jadi pendamping dia untuk urusan minum ARV -antiretroviral, untuk menghambat laju HIV di tubuhnya.

Sampai di rumah teman itu, sudah ada tiga teman lain di samping kasurnya. Teman itu tinggal di salah satu kawasan Denpasar yang identik dengan keluarga tentara. Dia memang anak tentara. Dia tertular HIV juga karena kebiasaan bertukar jarum suntik saat masih nyuntik heroin. Kini dia masih tinggal di asrama tentara itu sama bapak ibunya.

Teman itu sangat kurus. Beratnya di bawah 40 kg. Mukanya pucat. Aku raba kakinya, hangat. Dia hanya bersandar di ujung kasur kusam. Kupingnya infeksi. Dua2nya bengkak dan keluar air. Kalau mendengar orang ngomong, dia harus njewer kupingnya sendiri. Suaraku pun harus keras agar dia bisa dengar.

Teman yang terbaring itu hanya satu contoh. Banyak teman lain di sekitar asrama itu juga yg positif HIV. Hampir semua karena kebiasaan waktu masih pakaw dulu. Untungnya mereka kini sudah berhenti, kemudian aktif di penanggulangan HIV/AIDS. “Sudah 13 teman di sekitar sini yang lewat,” kata teman lain, yang jga Odha dan anak tentara.

Melihat teman itu terbaring di kasur, di asrama tentara, aku menemukan ironi. Bapak mereka mungkin jagoan di medan perang. -Setauku mereka semua pernah tugas di Timor Timur saat masih masuk wilayah Indonesia-. Tapi mereka sendiri kini berjuang melawan HIV/AIDS.

Ironi yang baru kusadari, tepat sehari sebelum Indonesia merayakan 61 tahun kemerdekaannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *