Tulisan tentang SMS yang birokratis ini tepat menyodok ulu hatiku. Aku bener-bener tersindir. Untungnya lagi bulan puasa. Kalau tidak, aku pasti sudah bilang “Juancuk!!” ke penulisnya. Soale aku bener-bener disindir dengan tulisannya. 😀
Selama ini aku termasuk orang yang cuek pada urusan balas membalas ucapan selamat. Jangankan mengirim ucapan, membalas SMS pun aku jarang. Dulunya di blog pun aku pikir tidak perlu untuk membalas komentar orang. Sebab, sebenarnya, semula aku juga jarang main-main ke blog orang.
Tapi, ah, ternyata itu salah. Hal sepele bagiku itu ternyata penting bagi orang lain. Maka, aku jadi kesodok banget.
Soal SMS, misalnya. Menjelang Ramadhan ini aku mendapat SMS dari banyak relasi. –Mih, bahasanya nok! Hehe..- Ada kakak, teman, hakim, humas, kenalan, atau bahkan mereka yang lamaaaa banget tidak ketemu. Sebagian pengirim itu nomornya malah tidak kusimpan di HP. Tanda kalau kami sudah lama tidak kontak sehingga nomornya kuhapus atau terhapus dari buku telepon.
Hanya satu SMS yang aku balas. Itu pun karena pengirimnya Pak I Wayan Yasa Abadi, hakim yang pernah jadi Humas di Pengadilan Negeri Denpasar. Tidak enak saja sih kalau tidak membalas SMS dari pejabat. Hehe.. SMS lainnya aku kacangin saja. Tidak kubalas sama sekali, meski hanya untuk bilang terima kasih.
Sampai kemudian aku baca tulisan sialan itu. Ah, ternyata aku selama sudah jadi orang songong setengah mati. Sudah diberi ucapan selamat, bilang terima kasih pun tidak. Dasar!
September 3, 2008
Sms hal sepele tapi penting. di Medan, setiap jelang Ramadhan, Idul Fitri, tradisi bersms-ria ini msh terus berjalan. Menerima dan membalas sms sama-sama penting. Sms berisi ucapan selamat dan pujian yang wajar, pst akan membuat orang lain senang.
Sama halnya ketika blogger mampir ke blog lain, tp ybs tak prnh mbalas mampir. Itu namanya kebangetan, egois, dan tak lulus Pendidikan Moral Pancasila.
September 3, 2008
jangan2 sms dari saya ya Om ?
September 4, 2008
kayak gmana sih??
September 4, 2008
aku sempet nyebutnya bom ramadhan ato virus idul fitri. hehehe…
dulu sih males bales2, tp ternyata itu salah satu media silaturahmi jg loh. skrg aku sll ngusahain buat ngebales, lumayan buat mempererat silaturahmi secara pergaulan udah ga seluas jaman sekolah dulu 🙂
September 4, 2008
tapi ada juga SMS yg tidak perlu dibalas lho… apaan ayoo…?
SMS Santet… hwahuahuahua
September 4, 2008
Ton, smsku sampe gak?
September 6, 2008
nanti klo ada lagu
“…bang SMS siapa ini bang…”
nah… 🙂