Ini hari ketiga di Makassar, tapi aku belum juga jalan-jalan. Ngebet banget segera menyantap ikan bakar di Paottere’, tapi sampai malam ini ternyata belum bisa. Selain Paottere’, sebenarnya ada beberapa tempat yang ingin aku kunjungi lagi, seperti pada 2004 lalu. Waktu itu sih enak aja jalan-jalan ke beberapa tempat di Makassar. Tapi untuk saat ini, ya, begitulah. Belum ada waktu yang tepat. Tunggu saja besok.
Kemarin malam sih jalan sebentar di Port Roterdam di sela malam ramah tamah. Tidak terlalu menarik karena malam-malam. Apalagi aku lihat sekilas, benteng yang umurnya ratusan tahun ini agak kusam. Benteng ini sedang dipermak sedikit di beberapa bagian.
Port Rotterdam adalah tempat di mana Pangeran Diponegoro pernah ditahan. Aku sempat lihat sebentar ruangan tempat dia pernah ditahan. Tapi terlalu gelap. Tidak kelihatan apa pun. Mungkin hari lain aku bisa ke sini. Sekalian ke beberapa tempat lain.
Pantai Losari Makassar adalah tempat lain yang ingin aku kunjungi (lagi). Dua kali ke sini sebelumnya, tempat ini sepertinya masih saja asik untuk dikunjungi. Apalagi aku lihat di koran lokal, juga di TV nasional beberapa waktu lalu, pantai ini terus berbenah. Karena tempatnya yang di sisi barat, Losari adalah tempat tepat untuk menikmati matahari tenggelam (sunset).
Lalu, hari ini aku lihat sunset sempurna dari kamarku di lantai 7 hotel Clarion. Matahari itu bulat-bulat ditelan ufuk barat. Wah, kalau melihatnya dari Losari pasti keren banget.
Tempat lainnya, aku pengen muter-muter lagi di sekitar stadion Hasanuddin. Sepertinya asik banget malam-malam di sini minum susu telur madu jahe ala Makassar, sara’ba. Minuman ini enak banget disruput hangat-hangat. Apalagi ditemani pisang epe’. Hmm, pasti mak nyus!
Tapi, sudahlah. Tunggu besok saja. Semoga sempat mencicipi semuanya. Ketika pertemuan dengan para pengguna Napza ini sudah selesai..
Leave a Reply