Candidates take their campaigns online

0 , , Permalink 0

Anton Muhajir,  The Jakarta Post,  Denpasar | Mon, 02/02/2009 4:06 PM | Bali

Rather than displaying their faces on billboards and banners, several Bali legislative candidates have decided to take their campaigns online.

I Gusti Agung Putri Astrid Kartika is one of them. For the past six months, the candidate from the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDI-P) has been counting on her two Facebook profiles and her blog page to promote her candidacy.

“One person left a comment, saying that a legislative candidate shouldn’t be drinking,” she said, referring to her recent Facebook profile update that she was “enjoying a beer”.

Continue Reading…

Berebut Suara di Dunia Maya

5 , , , Permalink 0

Ketika sebagian besar calon anggota legislatif (caleg) merusak pemandangan kota dengan baliho dan spanduk, sebagian kecil di antaranya memilih menggunakan jalur lain untuk mencari calon pemilih: dunia maya. Selain tidak ingin merusak wajah kota dengan media kampanye, mereka juga ingin mengenalkan wajah politik yang lebih gaul pada pemilih. Caleg-caleg itu menggunakan media seperti blog dan social networking seperti Facebook dan Friendster.

I Gusti Agung Putri Astrid Kartika adalah salah satunya. Caleg perempuan dengan nomor urut 6 untuk DPR RI dari PDI Perjuangan daerah pemilihan Bali ini aktif menggunakan dua media sekaligus, blog dan social networking.

Continue Reading…

Bertani di Zaman Teknologi Informasi

24 , , Permalink 0

Sekitar sepuluh tahun lalu, telepon seluler (ponsel) masih jadi barang langka. Dia menjadi sesuatu yang identik sekali dengan kemewahan. Saat itu, melihat orang bawa ponsel seperti melihat orang dengan status sosial ekonomi yang sangat tinggi. Padahal sebenarnya juga belum tentu begitu.

Kini ponsel sudah serasa kacang. Nyaris tiada orang yang tak bisa membelinya. Pemulung, pedagang asongan, penjual bunga di pasar. Semuanya sudah bawa ponsel. Kadang memang berguna untuk pekerjaan. Namun tak sedikit pula yang membawanya hanya untuk sekadar bergaya.

Continue Reading…

Mengenal Program, Bukan Tampang

5 , , , , Permalink 0

Pemilu masih lima bulan lagi. Namun gegap gempitanya sudah terasa sejak dua atau tiga bulan lalu. Atribut kampanye seperti bendera dan baliho memenuhi berbagai tempat di Denpasar. Nyaris tidak ada tempat yang bersih dari atribut yang sangat tidak sedap dipandang mata ini.

Begitu banyak calon anggota DPR (caleg) yang menjual muka di baliho-baliho itu. Namun sangat sedikit yang aku kenal. Padahal perasaan aku juga lumayan rajin baca koran, nonton TV, atau selancar di internet deh. Tapi kok aku tidak kenal hampir seluruh caleg itu ya? Lalu bagaimana mereka yang jarang mengonsumsi media?

Continue Reading…

'Blog, mainstream media can co-exist'

2 , , , , Permalink 0

Anton Muhajir, Contributor, Denpasar | Fri, 11/28/2008 10:54 AM | Bali

Prominent bloggers and executives of mainstream media outlets agreed Thursday that the old and new could achieve a “beneficial synergy” to give birth to a new force in information provision.

Enda Nasution, known as the “father” of blogging in Indonesia, said blogs and mainstream media could happily co-exist.

Continue Reading…

Mimpi Sinergi Jurnalis Blogger di Bali

21 , , , , Permalink 0

Senang juga mengikuti seminar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) hari ini. Sebab seminar dalam rangkaian Kongres AJI 2008 ini memasukkan isu new media dalam diskusinya. Blog adalah satu di antara sekian yang masuk dalam kategori new media tersebut. Ada sesi khusus “Teknologi Informasi sebagai Alat Demokratisasi” yang menghadirkan Enda Nasution sebagai blogger.

Tentu saja aku senang. Ini berarti blog pun makin dilihat sebagai sebuah bagian dari new media dari yang semula hanya dianggap sebagai sebuah trend sesaat. Sebab, faktanya, blog memang lahir dan makin berkembang sebagai sebuah kekuatan baru.

Continue Reading…

Mari Memanusiakan Teknologi Ini

21 Permalink 0

Teknologi, bagi sebagian orang, cenderung tidak memanusiakan manusia. Internet misalnya, justru mengisolasi penggunanya dari lingkungan sekitar. Ketika sibuk chatting dengan orang di seberang nan jauh di sana, kita mungkin lupa ngobrol sama orang di depan kita. Adanya Short Message Service (SMS) membuat jasa tukang pos kini makin tak dibutuhkan lagi. Tenaga manusia Pak Pos berganti dengan kecepatan dan kepraktisan pesan lewat telepon seluler.

Tapi, ah, sudahlah. Sekali-kali jangan sinis-sinis amat. Toh teknologi ini juga mempermudah hidup kita. Digitalisasi membuat pekerjaan melaporkan yang semula dimonopoli wartawan kini jadi bisa dilakukan banyak orang, meski dalam skala tertentu juga elitis. Juga, teknologi ini dengan kekuatannya sendiri bisa membuat aku yang ndeso ini, bisa menjelajah berbagai tempat, karakter, kejadian, dan segala hal yang dulu hanyalah sesuatu yang ibarat langit, tak mungkin terjangkau.

Continue Reading…

BBC, The Most Promising Blogger Community 08

43 , , , Permalink 0

Sebuah pesan singkat masuk ke ponselku Sabtu sore lalu. Iqbal Prakasa, Panitia Pesta Blogger 2008 memberi kabar kalauBali Blogger Community (BBC) masuk salah satu komunitas blogger yang mendapat penghargaan di PB 08. Aku tidak terlalu mengerti soal apa. Tak lama kemudian, Fenny, teman di BBC yang hadir di PB di Jakarta sana juga SMS dengan isi tak jauh beda.

Lalu aku berburu informasi malamnya. Dari Iqbal, Fenny, milis, juga beberapa website inilah yang aku dapat. BBC mendapat penghargaan sebagai The Most Promising Blogger Community 2008. Kata Panitia PB sih karena komunitas ini, meski baru setahun berdiri tapi sudah banyak melakukan kegiatan untuk masyarakat.

Continue Reading…

Megibung as Part of Social Revolution

26 , , , , Permalink 0

Semua seperti melebur malam itu. Komang Bowo, yang aku pikir anak baik-baik, seperti halnya Noviar, ternyata berubah menjadi brutal. Mereka tertular penyakit gak tau malu dari Putu Hendra alias Saylow, babi jenius non longor di Bali Blogger community (BBC). Mereka berpose layaknya penari jaipong dengan balutan kebaya dan sarung yang ketat memperlihatkan lekuk tubuh.

Ah, bukannya merangsang hasrat laki-laki, mereka malah menantang nafsu kami untuk menimpuki. Hahaha..

Continue Reading…

Ketik Reg Spasi Idiot!

14 , , , Permalink 0

Makin hari memang makin aneh-aneh saja iklan di TV.

Kali ini soal banyaknya iklan tentang SMS yang bagiku sama sekali tidak masuk akal. Anehnya, hal-hal tak logis ini membordardir penonton TV tiap hari.

Iklan SMS itu beraneka rupa. Tapi pada dasarnya membujuk kita untuk berlangganan layanan tertentu dengan mengirim REG spasi bentuk layanan ke nomor tertentu. Secara sekilas, aku lihat layanan yang ditawarkan itu mulai dari ramalan nasib, jodoh, musik, tato, game, sampai agama. Semua campur aduk ada di sana.

Continue Reading…