Ribuan koin itu mengalir dari berbagai kelompok di Denpasar. Anak-anak SD dan guru, pemuda partai politik, mahasiswa, aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM), ibu rumah tangga, blogger, dan lain-lain. Mereka mengumpulkannya melalui beberapa simpul antara lain Sloka Institute, Bali Orange Communication, Manikaya Kauci, dan lain-lain.
Menggunakan Mading sebagai Media Sekolah
Oleh Anton Muhajir
Mengenal Mading
Sejak zaman bahuela, manusia sudah senang menyampaikan informasi satu sama lain. Selain untuk bertukar kabar, informasi yang disampaikan itu bisa sekaligus untuk menunjukkan keberadaan. Pada zaman batu, misalnya, manusia sudah menggunakan dinding-dinding gua untuk menyampaikan informasi tersebut. Ini barang kali yang bisa jadi rujukan sejarah awal mula majalah dinding dalam versi bahuela. 🙂