Tari Bali di Ulang Tahun Ratu Belanda

7 , , , Permalink 0

Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 km selama hampir 1 jam dari Stasiun Pusat (Central Station) Amsterdam, kami sampai juga di Taman Vondel (Vondelpark) di sisi selatan kota. Begitu tiba di taman ini, kami disambut tari khas Bali, pendet. What a surprise..

Semula saya ragu kalau gadis berusia sekitar 10 tahun itu sedang menari Bali. Pertama, ini di Amsterdam di mana buanyak sekali orang dari berbagai negara. Kedua, karena gerak tubuh gadis itu jauh dari gemulai penari Bali. Tarian gadis itu lebih mirip breakdance karena patah-patah tidak lemah gemulai.

Continue Reading…

Let's Stoned, Drunk, and Horny in Amsterdam

12 , , , Permalink 0

Di Belanda, atau setidaknya Amsterdam, agama dan kesenangan bukan hal yang dipisahkan. Mereka berdampingan. Maka, bar-bar yang menyajikan ganja (coffee shop) bisa berdampingan dengan gereja, perempuan berjilbab lalu lalang –atau bahkan melihat-lihat– toko peralatan seks (sex shop), desah rayuan perempuan di Red Light District bersahutan dengan genta gereja..

Coffee shop dan Red Light sepertinya memang jadi merk dagang Amsterdam. Buktinya, aneka souvenir di ibu kota Belanda ini berisi tulisan atau pesan tentang dua hal tersebut. Kaos-kaos tentang ganja dan gemerlap dunia malam tak hanya mudah ditemukan tapi juga mendominasi toko-toko souvenir yang berderet-deret sepanjang jalan.

Continue Reading…