Scuba porters content with small earnings

A dark cloud glided slowly over Tulamben beach that quiet morning. Two local women walked along the shoreline carrying scuba tanks on their heads.

They belonged to a group of local porters, who carry all the heavy equipment for scuba divers.

Tulamben is one of the island’s most favorite diving spots. Around 20 meters from the shoreline, the famous World War II’s wreck of the USAT Liberty lies on Tulamben’s sandy bottom, waiting for the divers.

Continue Reading…

Keluarga Kecil di Sel Nomor 9

8 , , , , Permalink 0

Lapas Anak Gianyar di Karangasem

Foto selebar tangan orang dewasa itu digantung di dinding kusam sel nomor 9 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Gianyar di Karangasem, Bali. Di dalamnya ada dua wajah: seorang kakek berumur 70an tahun dan anak perempuan sekitar 10 tahun. Foto itu menjadi salah satu penghias sel berukuran sekitar 5×3 meter persegi tersebut. Di sel itu, Roni dan dua temannya dikurung.

“Mereka yang menguatkan selama saya di sini,” kata Roni, 16 tahun, sambil menunjuk kakek dan adiknya di dalam foto tersebut. Remaja kelahiran Mataram, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini mengambil foto itu dari gantungan. “Saya harus bertemu mereka kalau keluar nanti. Kalau tidak ketemu mereka, hancur hidup saya,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Continue Reading…

Hukuman itu Benar-benar Tak Sepadan

3 , , , Permalink 0

Mereka harus menghadapi dua kali hukuman. Pertama mereka dikurung dalam penjara. Itu tak mudah bagi mereka di usia yang masih anak-anak. Sehari-hari hanya bergerak di areal tak lebih dari luas lapangan sepak bola. Kedua, mereka juga harus menghadapi gelapnya harapan. “Mau kerja apa kalau kami pernah dipenjara. Pasti tidak ada yang mau menerima,” kata salah satu di antara mereka.

Aku menemui anak-anak itu hari ini di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Gianyar di Karangasem. Namanya memang begitu, Lapas Anak Gianyar. Ini satu-satunya Lapas anak di Bali. Lokasinya di Karangasem, sekitar 80 km di timur Denpasar.

Continue Reading…

Belajar Islam Saat Odalan

17 , , , , Permalink 0

Sembahyang saat Odalan di Bali

Menjadi menantu orang Hindu Bali membuat saya juga harus bertoleransi pada upacara-upacara yang diadakan keluarga. Bukan hanya keluarga kecil seperti mertua atau saudara ipar tapi juga keluarga besar. Salah satu ciri khas Bali kan karena kuatnya ikatan di antara keluarga besar terutama saat upacara agama.

Saya tidak terlalu sering ikut upacara seperti pawiwahan (pernikahan), mepandes (potong gigi), atau odalan (perayaan enam bulanan pura keluarga atau desa). Biasanya sih alasannya karena sok sibuk atau karena memang agak malas juga. Bayangkan saja kalau odalan itu diadakan tiap enam bulan sekali di masing-masing keluarga. Kalau ada enam saudara yang mengadakan odalan, berarti bisa tiap bulan saya ikut upcara.

Continue Reading…

Ritualistic battle honors the ancestors

1 , , , Permalink 0

Anton Muhajir, Contributor, Tenganan | Thu, 06/18/2009 1:19 PM |  Surfing Bali

With a tiny safety pin, 13-year-old Kadek Juliantara picked the sharp thorns out of the scratches carved into the shoulder of his best friend, 12-year-old Kadek Anjasmara. He did it with carefully, gently, so as not to cause any pain.

Yet these same wounds were inflicted by none other than Juliantara himself during the Perang Pandan battle held earlier in the morning. As always, best friends Juliantara and Anjasmara took opposite sides in the annual event.

As Juliantara carefully cleaned Anjasmara’s wounds, the other Tenganan youths gathered nearby amused themselves by teasing 8-year-old Bagus Saptana. Saptana looked a bit nervous: It would be his first time participating in the fight, known locally as mageret pandan or makare-kare. Naturally, the prospect of hurting his opponent or being hurt had shaken the boy up a little bit. And the older kids weren’t going to miss a chance to frighten the boy a bit more.

Continue Reading…

Bersimbah Darah Menghormati Leluhur

3 , Permalink 0

Untuk pertama kalinya aku nonton Perang Pandan di Tenganan Pegeringsingan Rabu, tiga hari lalu. Ternyata asik juga. Sayangnya sih aku tidak bisa nonton dari awal sampai selesai. Hanya sekitar tiga jam di sana.

Tapi tidak apalah. Lumayan juga kok buat foto-foto sisi lain dari perang tiap tahun ini. Ini sebagian di antara foto-foto itu..

Peralatan perang pandan terdiri dari satu ikat daun pandan dan tameng terbuat dari anyaman daun ata.

Continue Reading…

KKM members celebrate modest Galungan

1 , , , Permalink 0

Anton Muhajir, The Jakarta Post, Karangasem | Fri, 03/20/2009 1:12 PM | Bali

This year, there is no imported fruit on the gebogan (fruit platter served as an offering) prepared by Kadek Andariani during ceremonies to celebrate the Balinese Hindu holiday of Galungan in Karangasem.

In the past, Andariani would have picked imported Guan Juan apples, Sunkist oranges, pears and green grapes for the offerings.

Continue Reading…

Hotel construction marginalizes locals, area vendors claim

0 , , , , Permalink 0

Anton Muhajir, Contributor, The Jakarta Post, Karangasem | Thu, 11/20/2008 10:29 AM | Bali

Construction of a major tourism facility has often resulted in the marginalization of smaller, less powerful business entities in its surrounding area.

Nyoman Rimben and Nyoman Sari are two out of as many as 10 small food and souvenir vendors who have suffered that marginalization after construction began on a five-star hotel, Chateau de Bali, on Mimba beach, Karangasem.

Continue Reading…