Susahnya Cari Majalah Playboy

1 No tags Permalink 0

Udah seminggu lebih cari2 majalah Playboy di Denpasar, ternyata ga dapet2. Aku cari di agen terbesar di Bali, udah habis. “Kami ngambil dikit. Cuma 700,” kata yg jual. Wah, masa 700 dibilang dikit. Lalu cari di Gramedia, ga jual. Di Gunung Agung, habis. Agen2 lain, habis juga. Alamak susah nian cari majalah ini.

Temanku yg juga kerja di Playboy bilang mau ngirim ke alamatku. “Namamu udah masuk list yg akan dikirim,” dia SMS gitu minggu lalu. But, sampe skarang belum juga majalah itu sampe. Hari ini dia SMS, kantor dievakuasi gara2 diserbu FPI.

Hmmm, FPI lagi..

Gerombolan preman berpakaian putih2 suka teriak2 “Allahu Akbar” ini masih saja jadi pengacau, termasuk dalam kasus Playboy. Mereka bilang Playboy ga boleh terbit. Alasane karena mengancam moral. Lha, gimana mengancam? Isinya toh, sebatas yg kutau dari berita dan teman2, ga vulgar2 amat. Malah setauku banyak tulisan berkualitas di tengah dangkalnya tulisan di media saat ini. Lalu dianggap mengancam? Itu kan asumsi. Belum terbukti. Bandingkan dengan FPI yang sudah sering ngobrak-ngabrik apa yg mereka ga suka, lalu dengan bangga menyematkan predikat melanggar norma.

Itu juga yg sepertnya akan terjadi kalau RUU APP disahkan. Akan makin banyak preman berkedok agama ini menyerbu dan melakukan kekerasan. Menyedihkan, seperti sedihnya aku ga dapet Playboy…

1 Comment
  • Anonymous
    April 19, 2006

    SELAMAT ULTAH TON

    LATIEF

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *