Mengenal Marjinal Lebih Dalam

85 No tags Permalink 0

Ah, dasar aku bukan orang gaul. Jadi baru kenal dengan Marjinal. Tadi Moyong, teman di drugs user movement IKON Bali, kasi lagu2nya Marjinal. Sebelumnya teman lain, Gendo, sudah pernah cerita soal anak-anak ini. Nyesel juga aku baru tau sekarang. Lagu2nya asik. Aku sih tau liriknya keren. Misalnya soal Marsinah, pendidikan gratis, kemiskinan, dst.

Maka hari ini aku tanya ke Pak De Google. Dan ini yang aku temukan di blog Marjinal.

Monday, October 1, 2007

WAWANCARA DENGAN MARJINAL

Pengantar Editor:
Agustus yang lalu, majalah TRAX membuat laporan utama “The Story So Far: 30 Years of Punk Rock”. Farid Amriansyah, reporter Trax, mengajukan beberapa pertanyaan kepada Marjinal lewat e-mail, yang jawabannya kami kira berhak diketahui publik secara utuh.

agak klise, tapi bisa cerita bagaimana marjinal terbentuk?

Bob OI: Marjinal dibentuk 11 tahun yang silam, pada 22 Desember — bertepatan dengan Hari Ibu di kalender nasional. Sebelas tahun yang lalu, kite ketemu di sebuah kampus grafika di Jakarta Selatan. Awalnya, gue pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udeh kita kuasai, gue udah gape menggambar, bikin desain, demikian juga yang laen. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmospherenya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget.

Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan… Kita secara kebetulan gape juga main musik. Ya, dengan modal gitar n jurus tiga kunci, kita maen musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.

Mike Marjinal:Lalu kita namakan kelompok itu Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band akhirnya… Padahal kita bukan anak band! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik.. medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band.

Setelah Harto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi… Negeri ini jadi negeri ngeri… Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang. So dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup.. kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation! Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,” Marsinah..Marsinah… MARJINAL” Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.

marjinal mengangkat beragam isu sosiopolitikdalam lirik kalian. Bisa cerita
apa misi kalian sebagai band?

Mike Marjinal: Lagi-lagi harus kukatakan dari lubuk hati yang dalam, cieee: “Kita bukan anak band”. Sejak kita membangun AFRA kita memang punya kesadaran melawan sistem politik kotor di negeri ini, khususnya melawan ideologi fasis militeristik rejim Orba. Sejak menjadi Marjinal, kita kembali ke tengah masyarakat, belajar dari keseharian mereka sekaligus jadi inspirasi bagi lagu-lagu yang kita ciptakan. Lirik-lirik iitu kan mengangkat persoalan tetangga, kawan dan masyarakat kita. Kita cuma asal comot apa yang menjadi gelisahkan. Kita cuma jadi cermin, yang merefleksikan segala yang dirasakan masyarakat. Kita selama bertahun-tahun, di kolektif TaringBabi, hidup di tengah kampung Setu Babakan. Awalnya, mereka was-was melihat penampilan kita yang sangar, tapi lama kelamaan masyarakat merasa senang, karena kita ikut gotong-royong, membuat acara Agustusan, workshop sablon dan segala keterampilan cetak-mencetak. Setiap hari, puluhan anak-anak punk dari daerah mana aja datang ke TaringBabi, tapi masyarakat tidak lagi was-was. Pernah gue dengar ibu-ibu bilang,”Anak-anak itu rambutnya aja yang aneh, tapi hatinya baek….” Ibu-ibu juga nggak takut melihat tato, yang penting hatinya kagak bertato!

Dari sini kita kan bisa melihat hidup yang berwarna-warni, kita rayakan perbedaan dengan damai. Band Marjinal itu kan salah satu usaha kita berkomunikasi dengan masyarakat. Album atau kaset yang kita rilis secara indie juga diniatkan untuk membangun komunikasi. Kita nggak nyangka, Marjinal didengar sampai Pulau Siladen nun jauh di Sulawesi Utara sana. Ketika kita diundang main untuk scene punk Manado, kawan-kawan dari Kotamubagu datang, itu kan letaknya di pedalaman. Bayangkan, mereka datang jalan kaki. Ketika ketemu gue, ada yang langsung buka baju memperlihatkan tato bertuliskan Marjinal. Gue terharu, sekaligus bangga dengan semangat persekawanan ini…

Bob OI: Kita maen di mana aja, tidak untuk scene punk doang. Acara ulang tahun, perkawinan, peluncuran buku… Bahkan Mike sering bilang, acara apa pun kita main, ini ruang untuk berkomunikasidan silaturahmi, memperluas kesadaran kita sebagai nation, usaha kita saling belajar dan bekerja sama-sama. Pernah seorang guru, namanya Pak Sukri, dari STM YZA, Ciawi nyari-nyari alamat kita, nyasar ke sana-kemari, niatnya mengundang kita main untuk acara sekolahnya, karena murid-muridnya minta Marjinal main untuk acara perpisahan. Ditawari band lain, mereka nggak mau. Sebelum main, kita selalu membuat work-shop cukil kayu (wood cut). Mereka sangat antusias mencetak kaos polos dengan desain cukil kayu. Kalau ada waktu, kita bisa main di mana saja, asal kebebasan kita enggak dibelejeti. Karena dari kebebasan itu kita ada. Kebebasan yang mengatur diri kita sekaligus respect dengan kebebasan orang lain.

Arti punk buat kalian?

Bob OI: Kita bikin desain kaos: Pemuda Urakan Nan Kreatif (PUNK). Ya, itulah tafsir kita untuk punk walau kata itu muncul pertama di Inggris dari sebuah karya William Shakespeare, The Marriage of Lady Windsor .Sebagai sub-kultur, Punk berkembang tahun 80-an. Punk sebagai gerakan mengunggulkan rasa toleransi dan kebebasan. Punk, sebagai sang pemula, yang pertama meneriakkan ketidakadilan dan perlawanan terhadap sistem yang korup.

Apa arti menjadi politikal bagi kalian?

Mike Marjinal: Berusaha terlibat dengan realitas, melawan sistem yang korup, dan berusaha melakukan perubahan yang lebih baik dari hal yang terkecil, teman, keluarga, tetangga, dst.

bagaimana kalian menjalankan etos dan prinsip yang tumbuh dan berkembang alam punk rock seperti konsep D.I.Y hingga beragam bentuk kesadaran sosiopolitikal dalam keseharian baik secara personal maupun sebagai band?

Mike Marjinal: Do It Yourself itu kan sesuatu yang ideal, sehingga kita mampu berjalan di kaki sendiri, nggak tergantung dengan sistem yang nggak berkeadilan. DIY, sebenarnya kan sudah ada dalam etos perlawanan dalam budaya kita. Suku Samin di Jawa Tengah dan sekitarnya itu sudah DIY, membuat peradabannya sendiri ketika daerah-daerah lain ditindas kolonial Belanda. Mereka menanam benih, memanen dan membuat rumah secara bersama untuk kebutuhan bersama. DIY harus dilihat dalam konteks seperti itu di sini. Kita kan nggak harus copy-paste DIY yang ada di England sono, yang ditafsirkan hanya anti ini dan anti itu. Menurut gue sih, DIY itu bertolak dari Kebebasan. DIY itu bukan aturan dan aturan, seperti menolak media mainstream, TV, sponsor, dlsb. Semua hal harus dilihat hubungan sebab dan akibatnya, bukan cuma slogan anti ini dan anti itu: anti TV nasional sini tapi nongol di TV asing dengan alasan solidaritas internasional. Ini sih cipoa! Gue prihatin dengan kondisi kayak gini. Sudah lama scene punk nggak pernah mendiskusikan hal-hal yang mendasar seperti ini. Ayo kita bicara, dengan argumen yang cerdas. Tahun lalu, sebuah televisi swasta nasional meminta Marjinal sebagai nara sumber untuik sesi acara bertajuk Punk. Kru TV datang ke kita, bertanya ini dan itu dan membuat liputan kegiatan sehari-hari di kolektif TaringBabi. Ya, kita menerima dengan terbuka dan apa adanya. Tapi sebelum acara itu ditayangkan, Marjinal disembur fitnah yang keji, dianggap tidak DIY karena bekerjasama dengan media mainstream…Blaut! Kita jadi narasumber bukan untuk promosi album atau ngomong tentang isi perut band, tidak! Jadi, semua itu harus dilihat konteksnya, hubungan sebab dan akibatnya. Kalau kita kerja kita dapat duit, tapi kalau kita diundang main band, coba aja tanya yang ngundang, kita nggak pernah memberatkan tuan rumah. Paling-paling cuma dapet ongkos balik, sekedar makan-makan bareng sedunia ha..ha..ha..

Selama ini, kita hidup bukan dari band. Kita bertahan hidup dan menjalankan aktivitas dari karya yang kita jual. Desain, sablon kaos, kaset,atau nyari duit di luar. Gue kadang ngajar atau dapat kerjaan menggambar di sekolah-sekolah. Gue melukis potret. Ableh selain nyablon juga ngojek. Begitulah kenyataannya… Lagi-lagi harus ogut bilang, “Kite bukan anak band”

pandangan akan kondisi obyektif scene punk rock lokal sekarang?

Bob Oi: Ada yang hilang dalam scene punk sekarang: diskusi. Dulu kan sempat banyak zine yang terbit, sekarang terbit tempo-tempo dan banyak nggak terbitnya, kalau pun terbit materi tulisannya adalah tulisan-tulisan yang lama, itu pun sebagian besar hasil terjemahan dari zine luar, ya… masih copy-paste!

Implikasinya scene punk nggak pernah belajar mendiskusikan persoalan-persoalan yang mendasar, misalnya tafsir tentang DIY di Indonesia dalam konteks sekarang ini. Scene punk masih bergairah dengan fashion-nya, itu yang kenceng… Padahal itu kan semua simbolis sifatnya, yang harus diungkap menjadi sebuah pengalaman dan kesadaran. Kenapa rambut mohawk ala Indian, misalnya, itu suatu bentuk solidaritas terhadap suku Indian di Amerika yang tertindas dan termarjinalkan. Mengapa punk pakai sepatu boot… Itu suatu perlawanan terhadap militer, kita pakai atribut sepatu boot untuk nginjek lumpur jalanan pasar, ngebersihin got, nginjek tokai! Yang kayak-kayak gitu belum dipahami… Orientasi punk di sini masih sebatas ngeband, main musik, ngobrolnya atau gosip=gosipnya pun masih seputar itu. Punk rock itu genre musik titik. Sedangkan punk adalah way of life, yang ngebentuk karakter kita untuk terus melawan terhadap sistem yang nggak berkeadilan dan mandiri: Pemuda Urakan Nan Kreatif, yang mengedepankan kesetaraan, menolak hirarki. Jadi nggak ada senior dan junior dalam scene punk. Semua bisa saling belajar. Bukan saling menindas, dengan melarang ini dan itu. Tidak ada polisi dalam scene punk. Kalau punk penuh aturan dan aturan yang memblejeti kebebasan… Gua orang pertama yang menyatakan diri bukan punk! Mendingan jadi nelayan di Cilincing mancing ikan di tengah laut, nggak ada yang ngelarang!

Seberapa besar ekspektasi kalian bahwa musik kalian bisa membawa perubahan alam masyarakat?

Mike Marjinal: Harapan terhadap perubahan yang diekspresikan lewat musik selalu menggelora di jiwa kita. Ketika sistem yang menindas dan korup ini merajalela, orang-orang kan selalu gelisah mencari katup pembebasan, minimal lewat musik yang didengar nyangkut di hati menjadi inspirasi untuk perubahan hidup yang lebih baik. Semua itu menjadi kesadaran yang ngasih energi, daya hidup, agar tetap survive di tengah negeri ngeri ini, dan bangkit untuk memperbaiki apa yang rusak atau selesai dalam diri kita, rumah dan lingkungan kita. Musik membentuk karakter individu yang kuat, memimpin dirinya atau rumahtangga/lingkungannya melakukan perubahan. Dari individu-individu berkarakter inilah akan dihasilkan kolektif yang kuat saling berbagi dan menolong yang lemah atau miskin. Kemiskinan kita kan tidak alamiah. Bayangkan Indonesia kan kaya, tapi kenapa kita miskin? Karena individunya lemah. Kita terlalu asyik bergerombol nonton orang ngeduk kekayaan Indonesia, kita lebih senang ongkang-ongkang dapat komisi 10 persen, yang kemudian diributkan. Hentikan itu semua! Ayo, kerja! Kalau kita kerja, niscaya karakter kita kuat! Sukarno dulu sering bicara tentang Berdikari, berdiri di kaki sendiri. Jauh sebelum DIY dikumandangkan di England sono!

Marjinal peduli dengan nation ini. Kita berusaha menulis lirik dalam bahasa Indonesia, karena kita peduli dengan nation ini, ingat Sumpah Pemuda. Awalnya, banyak yang mencibir, kok band punk liriknya pake bahasa Indonesia! Musik bagi kita kan salah satu jalan untuk berkomunikasi. Liriknya harus dipahami orang Indonesia dong. Musiknya boleh aja gado-gado, mau gambang kromong kek atau pake calung seperti Punk Lung dari Cicalengka, itu sangat kreatif, Atau terpengaruh geberan band-band punk sono, tapi lirik harus bahasa Indonesia walaupun nggak harus benar dan baik seperti yang dislogankan pemerintah. Musik itu selain enak didengar, untuk senang-senang tapi harus punya tujuan yang jelas yang diungkapkan lewat pesan yang memberi inspirasi untuk masyarakat. Kita meniru jejak Benyamin S. Semangat bang Ben serta perjuangannya, kita ambil. Terlepas genre musiknya, Benyamin.S bisa dibilang punk sejati.

Selain lewat musik apa aksi konkrit kalian untuk mengaplikasikan lirik dan esadaran sosiopolitik yang kalian sampaikan?

Bob OI: Aksi kongkrit kita, ya lebih dekat dengan masyarakat dengan membuka ruang-ruang kreatif: bikin workshop cukil kayu di gigs, ikut aktif dalam kegiatan gotong-royong. Bikin pelatihan keterampilan sablon, creative-writing, teater, melukis dan berpameran di ruang-ruang publik dan sekolah. Selain membuka ruang dialog dengan memaksimalkan media audio-visual, kayak bikin film pendek tapi bukan pendek pikiran lho.. he..he…he… Semua itu sebagai langkah awal untuk berdialog dengan masyarakat. Tujuannya bukan cuma hal yang politis doang, kita belajar, berkarya, dan bekerja sama-sama. Sehingga masyarakat terlibat dalam proses kreatif kita!

Bagimana masyarakat disekitarnya memandang dan menerima kalian?

Mike Marjinal:Masyarakat, terutama ibu-ibu, sayang banget ama Marjinal. Kalau kita bikin acara, ibu-ibu di Gang Setia Budi, Srengsengsawah yang bantuin masak-masak. Ibu-ibu pun latihan bina vokalia bareng kita untuk kegiatan panggung Tujuhbelasan. Anak-anak muda mulai belajar nyablon, bikin tato temporer atau bikin distro di sekitar danau Setu Babakan, daerah tujuan wisata lokal itu karena di sono ada wisata perkampungan Betawi.

Bob OI: Pernah sekali gue bawa ransel gede lewat gang mau ke jalan raya. Ada yang nanya mau kemana, tiba-tiba mood becanda gue kumat,”Saya mau pindah, Bu! Kebetulan nih mau pamitan sekalian…” Ibu itu langsung protes: gue nggak boleh pindah rumah, karena dia demen ngeliat keberadaan punk di Gang. Setiabudi. Dia langsung narik-narik ransel gue sambil mau nangis. Akhirnya, gue nggak tega, gue bilang sebenarnya isi tas itu cuma kaos-kaos yang mau didistribusikan ke distro-distro, si ibu pun baru bisa ketawa… Begitulah, kita banyak berhutang budi dengan masyarakat di sana. Ada Babak Jaya yang sudah kami anggap orangtua, ada Pak Maman yang punya kontrakan yang ngasih kebebasan menggunakan rumah itu untuk aktifitas work-shop anak-anak muda, ada anak-anak TK dan SD yang datang tiap sore latihan main jimbe, ada tamu-tamu dari Jerman seperti Mash mahasiswi antropologi Humbolt University, Berlin yang sedang bikin penelitian tentang komunitas punk di Indonesia, atau tamu dari Amerika, Kanada, Prancis, dan tamu-tamu silih berganti kawan-kawan street punk atawa punk kentrung dari Kali Pasir, Jembatan Lima, Kota, Senen, Manggarai, Matraman, Blok M, Meruya, yang datang tukar cerita setelah seharuian ngamen atau kawan-kawan scene punk dari daerah: Porong, Mojokerto,Malang, Blitar, Sukabumi, Bandung, Indramayu, Makasar, Manado, Medan, Pontianak, Ambon, Lampung, Palembang, Batam, sampai Sorong-Papua.

ada informasi tambahan, rencana kedepan atau proyek lain?

Mike Marjinal: Setelah tour silaturahmi maen di beberapa kota tahun ini: Makasar, Manado, Kotamubagu, Pulau Siladen, Sukabumi, Bali, Cirebon, Bandung, Jampang dan beberapa gigs di pelosok Jakarta, kita sekarang mempersiapkan ngegarap album kelima, masuk studio rekaman di rumah kediaman almarhum Pramoedya Ananta Toer, yang kebetulan cucunya, Adit, adalah drumer Marjinal. KIta juga lagi bergerak berkarya, bikin cukil kayu (wood cut), selama ini karya yang udah banyak tersebar itu akan dipamerkan bulan November di Galeri Nasional, Bentara Budaya Kompas dan Galeri Inisiatif Independent yang diorganisir budayawan Taufik Rahzen. Dateng ya ke pameran ntar… Ada work-shop segala, pokoknya mantrapsss! Selama sebulan bikin pameran di tiga tempat sekaligus!!!! Habis kita kelamaan moloooorrr, sekarang ayo bangun! Banguuuunnn! Mantraps!!!!!

85 Comments
  • dayu kinanti
    November 5, 2007

    Jika anda simpati dengan kemiskinan, anda akan miskin.
    Jika anda berpikir marjinal anda akan tersingkir.

    Berjuang dari titik ke titik. ngga akan menjadi garis. karena anda melompat, bukan bergerak.

    Jangan berusaha menggali loban kubur sendiri.

  • peopledamned
    November 6, 2007

    salam untuk marjinal…
    kita sama-sama benci kapitalisme..
    kita kerja bakti berantas imperealis..
    workers of the world unite..

  • sigit
    November 8, 2007

    oi!oi!
    halo marjnal!
    gue anak mdo,masih ingat?

    kehidupan hanyalah sebuah drama yg harus kita mainkan .
    no kapitalis
    no rasis
    no imperealis
    viva la punk
    viva la skin head
    oi!oi!
    hidup punk indonesia!

  • plentiz
    November 16, 2007

    gimana ak bisa dapatkn album kalian coz ak dah cari cari dari blitar sampek surabaya ke lorong” jembatan, temen” kost, temen” jalanan tapi nihil plssssss bantu dong so di plentiz_99@yahoo.com or 08563327735 thank’s baget bwt majinal n kaum minoritas

  • plentiz
    November 16, 2007

    hooooooooooooeeeeeeeeee

  • wahyu
    November 23, 2007

    Oei! Oei! Oei!

  • imam junaidi
    November 29, 2007

    gw nyari ikan dilaut tapi ga’ada ikannya.kira-kira laut yang banyak ikannya dimana yaaa?

  • idham farsah s.h
    December 3, 2007

    wah…mantap marjinal

    jadikan suatu inspirasi menjadi mimpi yang indah

    kotor bukan berarti buruk
    bersih bukan berarti suci..

    viva la punk

  • TOnggOs Oi!
    December 5, 2007

    Viva la Punk!!!

    Ke-tidak-mapan-an bukan sebuah hal yang buruk..

    bebaskan Indonesia dari penjajahan asing,
    musnahkan benteng2 ekonomi luar negeri di bangsa kita…

  • dblenk oioioioi
    December 9, 2007

    ola mas bob oi

  • dblenk oioioioi
    December 9, 2007

    semuanya pasti brubah dngn perlahan

    komunitas pasti akan berbaur lgi dngn mu kwan

  • rizalguevara
    December 22, 2007

    oi..oi…! apa kabar ? ada salam dari om endi,si tukang mabo……”sotset”

  • SiCk Oi ViCiOuS
    December 27, 2007

    KaLo PuNk PeNuh AtuRan? aKu AdaLah OrAng SeLanJutnya yAng aKan biLang…aKu buKanLah Punk!!!

  • SiCk Oi ViCiOuS
    December 27, 2007

    Oi!

  • DeNy
    December 28, 2007

    MaRJiNaL aQ CiNTa KM…
    GW NaK PuNK BaLi…
    GW iRi Ma KLiaN!!
    D BaLi Ga Da TeMPaT YG KYaK RuMaH KLiaN!!
    KPaN MaeN D BaLi??

  • manado punk'n'skin
    December 30, 2007

    ”kuli kuli kuli kuli” kulit gosong mata merah muka berkuah,tangan tangan tuhan sedang bekerja,kuli kuli saudara ku kau berikan kami semua kasih dan sayangmu ”LONG LIFE FOR YOU” kapan keluarin albumnya???????????

  • anwar
    December 30, 2007

    marjinal lagu2 lo keren abis ga kalah dgn lagu2 slank.

    salut buat marjina yang udah bisa mendukung perubahan di indonesia

    piss dari slankers setu bondo

  • erick ningrat
    January 4, 2008

    maju terus marjinal!!!
    lawan!!!
    ketidakadilan!!!
    bersama kita bangun bangsa ini dengan cara kita masing2!

  • Ujan Rintik di pelmin
    January 5, 2008

    good!

  • !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    January 6, 2008

    skarang banyak yg pake kaos bertuliskan ”anti media” salah satu alat pembodohan atas diri sendiri. gua ngga ngerti apa itu semua……..!!!!!!!!?????????

  • Ian Oi
    January 12, 2008

    anti kapitalisme, fasisme, sexisme, rasisme, dan segala bentuk kekerasan

  • Ian Oi
    January 12, 2008

    saya suka negara dunia negara ke 3….

    anti mapan..!!!!!

  • imam
    February 4, 2008

    hy salam kenal aza ya bwt nak-nak marjinal nya.
    w mo nanya pakah entar atau kapan lagu lagu marjinal nya keluar lagi???
    and klo bisa lagunya tentang orang-orang yg sering korup dll.
    thank’s

  • imam
    February 4, 2008

    hy
    salam kenal aza ya buat kalian semua
    pertama-tama gue mau nanya apakah taun yang akan datang akan ada lagu-lagu marjinal yang baru.
    dan apakah apakah band marjinal atau anti miliari ini akan bubar?????
    tapi semoga aza band marjinal tetap jaya amin.
    thank’s

  • imam
    February 4, 2008

    hy hy
    lam knln ja ya bwt kalian semua yg udah dukung band kita (marjinal)
    w mo nanya nich kapa si lagu marjinal yang baru keluar.And w pengen banget ketemu ama personil2 marjinal.
    And marjinal kapan ngeband ke kota cibinong???

  • Ryan GpX
    February 15, 2008

    Oi!.. Oi!.. Btw gmn nech kbrX MARJINAL???
    Msh Exist kn d dunia Underground, trutama
    Punk. Oh y kpn sech AlbumX MARJINAL yg bru kluar, yg tu.. tu.. tu…
    ” Kt Spa Punk Kgk Blh Msuk Tv !!!. ”
    Oh y klau blh gw mnta E-Mail kalian dunk/MARJINAL, It jg klau kalian mau ksh??? Slm Aj Buat Bank Jahat, Bobbi/ Bob Oi, Mike,
    Dodislike Dkk, Jgn lpa Contact gw. Thx, Ryan GpX

  • erickningrat
    February 21, 2008

    oi !! oi!!! komunitas taring babi udah ganti nama jadi

    komunitas sapi betina

    …..coba lo contack marjinal di http://www.koran-marjinal.blogspot.com
    punk abis bro!!!
    🙂

  • kids punk
    March 1, 2008

    Huy Bank bOb KpN nie marjinal manggung Lg di sunter?????

    Lam knL ya dR Fans Marjinal……….

  • antiwaras
    March 2, 2008

    Anjink….!!!!!! kita semua udah jd jualan pasar, liat aja…. semua orang dandanane sangar abis……. tapi cuman ikut2 an tok, ini yg jadi masalah klo kita sudah gk exklusif lagi (mungkin saya salah?), lha klo punk cuman diliat dari dandanan tok, kok mbanyol? yg lebih lucu lagi, d malang beredar kaos TARING BABI, gwa kira bikinan nak marjinal, tapi selidik punya selidik, kaos tu d jual d swalayan n merk nya Darbost, lah tambah ancur khan?????????
    (a anak malang, antiwarasTL@yahoo.com)
    “saya pingin belajar lebih dalem lagi, biar tambah sip”

  • owirrr
    March 5, 2008

    gma kbar kwan….??????????
    apakah baik kondisimu d sna…?????????
    kmi di sni sdang brnynyi kwan,,akan snandung lgu rindu tntang qm….

    marjinal bgt cuy….

  • erickningrat
    March 5, 2008

    biarain ajo bro mw ada yang bajak kek,mw nyolong kek yang penting dengan stampel marjinal,setidaknya udah bagi2 rejeki ma pedagang,gw kira anak2 taring babi juga setuju kok!

  • i'm punk
    March 6, 2008

    terus jalan kan revolusi mu

    karena hidup adalah dinamis

    hidup adalah perjuangan

    perubahan tidak akan terjadi

    apabila kita hanya diam

    angkat sepatumu kawan

    PUNK ( Pemuda Urakan Nan Kreatif )

  • i'm punk
    March 6, 2008

    terus kibarkan bendera revolusimu

    tancapkan dalam-dalam

    dalam bukit perjuangan INDONESIA

    VIVA FOR PUNK

  • ghembel
    March 7, 2008

    oi oi bob kapan manggung d surabaya &q minta nmr hp lo donk

  • BENAL MARSINAH
    March 29, 2008

    MARJINAL… KAPAN LW MANGGUNG LG W,DAH G SBR PGEN NGELIAT LW, SLM DR BASSIST MARJINAL CIPUTAT. SOSIAL TUH TAI

  • BENAL MARSINAH
    March 29, 2008

    hehehe ktmu lg dgn w benal, w dr makassar cuy, cuma pngen blang, kpn… lg marjinal ke ciputat, yg pgen knalan ama w, 08561836491,key w suka lg globalisasi…. bro jd g mnggung d ciledug tnggl 30. go marjinal go………………………….

  • krenk marjinal
    May 26, 2008

    tak kata lah…………
    selain rasa salut bwat kalian

  • krenk marjinal
    May 26, 2008

    bangkit

  • pradita
    May 30, 2008

    oi,,oi kpn maen k balikpapan

  • fuck
    May 31, 2008

    wkhirnya gw ud lam nga pernh berdansa lagi ne sama marjinal kapan ada evans besar lagi ne? gw tunggu //////yah

  • fuck
    May 31, 2008

    Everyday is hell to marjinal ngehe terus kan perjuangan kalian …….

    oke

    slam VhanWar

  • peeecundangggggg BERKACAMATA
    June 23, 2008

    hiiduuuppppp
    HHHHHHHHIDUP

    LAWAN KEMISKINAN

    BBUNUH KORUPTORRRR

    EXSISTTT TRUZZZ MARJINALLLL

    TARING BABI !!!!!!!

    SETIA AMPE MATIIIIIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!

  • peeecundangggggg BERKACAMATA
    June 23, 2008

    hiiduuuppppp
    HHHHHHHHIDUP

    LAWAN KEMISKINAN

    BBUNUH KORUPTORRRR

    EXSISTTT TRUZZZ MARJINALLLL

    TARING BABI !!!!!!!

    SETIA AMPE MATIIIIIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!

  • peeecundangggggg BERKACAMATA
    June 23, 2008

    hiiduuuppppp
    HHHHHHHHIDUP

    LAWAN KEMISKINAN

    BBUNUH KORUPTORRRR

    EXSISTTT TRUZZZ MARJINALLLL

    TARING BABI !!!!!!!

    SETIA AMPE MATIIIIIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!

  • opan
    July 18, 2008

    oi oi…
    MARJINAL….
    gw nak kalimantan……
    kpn maen2 k,kalimantan…

  • dikha
    July 22, 2008

    Salam kenal buat marjinal gw anak kemanggisan gw suka banget lagu marjinal banyak sih yang gw suka’Hukum rimba,Negri negri,Cinta pembodohan,Marsinah,Pendidikan gratis,Luka kita,Bener bener rumah sakit,Ham,Negara dunia,Yang penting ku suka” buat yang belum tau lagu marjinal dan juga buat anak punk sekitar nya seluruh indonesia ” Anak Kemanggisan

  • Resek
    July 25, 2008

    Hlow masjinal… Slm knl dr i…!’ i slh stu png”emar lgu” mu…!!
    Kbebasan adl milik qt brsama,,,!!jgn biarkan kbebasan qt tertindas….

    Hidup trus marjinal….

    Jalnkan trus revolusimu….

  • Warrior Of Down
    October 12, 2008

    ak bingung dengan kalian…..
    memang banyak yang suka ma kalian tapi juga banyak yang benci dengan kalian…
    tapi ak diantara keduanya….

    aku akan berada pada orang2 yang suka kalian jika kalian mau bergerak terus berjuang tanpa ada rasa mengharapkan imbalan apapun.entah itu ketenaran ataupun kekayaan…
    Aku lebih suka kalian berjuang apa adanya.
    kalau kalian punk jadilah punk yang benar2 baik dan dapat memberi contoh…

    dan aku akan ada pada orang yang membenci kalian jika kalian hanya diam saja dan tak mau berbenah diri…
    kalian terpaksa dan di paksa untuk harus bisa di terima oleh siapapun…
    karena tak ada yang mempunyai pemikiran seperti kalian…
    tanyalah pada hati kecil kalian pribadi…
    janganlah kalian menyangkal sebuah kesalahan dengan segala pemikiran kalian tetapi hati kalian menangis.
    janganlah kalian pertahankan hati yang keras pada diri kalian ,tapi cobalah teteskan air mata pada hati kalian dan semuanya akan terasa damai….

    kenyataan tidak seperti yang kalian rencanakan…
    dunia ini berputar…
    ada waktunya kalian di atas dan ada waktunya kalian harus jatuh….
    tetapi jika kita menerima apa adanya,dan terus bersyukur kepada Allah dan menerima apapun yang dia berikan kita akan menemukan sebuah kata yaitu ” KEBAHAGIAAN ”

    menangislah dengan bahagia…
    menangislah bahagia dengan nama Allah.
    menangislah bahagia dengan semua yang dia berikan.
    menangislah bahagia dengan nama Punk.
    menangislah bahagia dengan segala perjuangan kita.
    menangislah bahagia dengan rasa persahabatan.

    Perjuangan tak akan selesai bila tak ada yang memulai…
    aku percaya pada kalian…
    aku percaya pada kalian…
    aku percaya pada kalian…
    aku percaya pada kalian kalau kalian bisa!!!

    salam dari Solo

  • albet ribowo
    November 1, 2008

    eh kasih aku alamat email marjinal dong!!

  • harriez street punk mojokerto
    January 24, 2009

    salam persahabatan buat anak semua punk yang ada di bumi ini..
    truz buat anak punk bali,,khususnya wahyu&whudu yg pernah nyecand ke mojokerto..tetep junjung tinggi persahabatan…sesama maupun laen aliran..fs: harriez_child_street@rocketmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *